Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Tingkat ekspor Jepang mencatatkan kenaikan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir pada September. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Keuangan Jepang, tingkat pengiriman luar negeri Jepang naik 6,9% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini juga lebih tinggi dari prediksi nilai tengah 27 ekonom yang disurvei Bloomberg dengan angka 6,5%.
Sedangkan tingkat impor naik 6,2%. Dengan demikian, defisit neraca perdagangan Jepang saat ini berada di level 958,3 miliar yen atau setara US$ 9 miliar.
Kenaikan tingkat ekspor menyokong rebound pada perekonomian Jepang di tengah rencana Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menaikkan kembali peningkatan pajak penjualan.
Kuatnya tingkat ekspor akan menyokong ekonomi Jepang yang mengalami penurunan terbesar dalam lima tahun terakhir setelah Abe menaikkan pajak [enjualan pada April untuk kali pertama sejak 1997.
Sementara itu, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda telah memberikan sinyal untuk memperlemah posisi yen. Menurut Kuroda, pelemahan yen sangat baik bagi perekonomian Jepang.
"Hal ini merupakan berita positif bagi Bank of Japan. Data yang dirilis hari ini mendukung pandangan BOJ bahwa tingkat ekspor menanjak secara bertahap dan kondisi ini akan terus berlangsung," jelas Junko Nishioka, chief Japan economist Royal Bank of Scotland Group Plc di Tokyo.
Catatan saja, yen sudah melemah 8,3% terhadap dollar AS dalam setahun terakhir dan mencatatkan pelemahan bulanan terbesar pada September sejak Januari 2013. Pada pukul 09.33 waktu Tokyo, nilai tukar yen berada di posisi 107,02 per dollar AS. Sedangkan indekx Topix naik 2%.