kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.904   75,19   0,96%
  • KOMPAS100 1.209   12,81   1,07%
  • LQ45 981   10,28   1,06%
  • ISSI 229   1,62   0,71%
  • IDX30 500   5,33   1,08%
  • IDXHIDIV20 602   5,36   0,90%
  • IDX80 137   1,45   1,07%
  • IDXV30 141   0,65   0,47%
  • IDXQ30 167   1,30   0,78%

Ekspor Jepang Tumbuh Melambat dari Proyeksi Pasar


Rabu, 18 September 2024 / 08:43 WIB
Ekspor Jepang Tumbuh Melambat dari Proyeksi Pasar
ILUSTRASI. Pedestrians stand in front of an electric board displaying the Nikkei stock average outside a brokerage in Tokyo, Japan, July 11, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekspor Jepang melambat dari perkiraan pada bulan Agustus. Volume pengiriman barang ekspor merosot memberi tanda bahwa permintaan global membebani pemulihan ekonomi Jepang.

Jepang berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan menerapkan upah yang lebih tinggi dan konsumsi yang solid. Namun risiko eksternal karena perlambatan AS dan ekonomi China yang melemah mengaburkan harapan.

Total ekspor Jepang naik 5,6% secara tahunan pada Agustus, naik selama sembilan bulan berturut-turut. Data tersebut lebih rendah dari perkiraan pasar naik 10% dan lebih rendah dari Juli 2024 naik 10,3%.

Baca Juga: Cek Proyeksi Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (18/9)

Volume pengiriman keseluruhan turun 2,7% bulan lalu dari periode tahun lalu dan menjadi penurunan ketujuh berturut-turut. 

Ekspor Jepang ke China, mitra dagang terbesar naik 5,2% pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya, sementara ekspor ke Amerika Serikat turun 0,7%. 

Impor juga tumbuh 2,3% pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya. Namun pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan proyeksi para ekonom yang memperkirakan naik 13,4%.

Akibatnya, neraca perdagangan Jepang mengalami defisit sebesar 695,3 miliar yen setara dengan US$ 4,9 miliar. Angka ini jauh lebih rendah dari perkiraan defisit para ekonom sebesar 1,38 triliun yen.

Peningkatan konsumsi pribadi membantu ekonomi Jepang bangkit kembali dengan kuat pada kuartal kedua dari kemerosotan di awal tahun. Rapuhnya ekonomi Jepang juga ditunjukkan dari hasil jajak pendapat bulanan Reuters yang menyebut kepercayaan bisnis produsen besar Jepang merosot ke level terendah dalam tujuh bulan pada September. Dimana manajer di berbagai sektor industri menyebutkan permintaan China melemah sebagai kekhawatiran.

Bank of Japan akan mempertahankan kebijakan moneter tetap stabil pada pertemuan dua hari yang berakhir pada Jumat, tetapi mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan datang dan menyoroti kemajuan yang dibuat ekonomi dalam mempertahankan inflasi di sekitar target 2%.

Baca Juga: China Masih Jadi Tujuan Ekspor Utama bagi Indonesia

Selanjutnya: Detail Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Rabu (18/9/2024) Antam, Galeri 24 dan UBS

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Melorot Rp 4.000 Hari Ini 18 September




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×