kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Jepang turun tiga bulan berturut-turut


Senin, 18 Maret 2019 / 09:20 WIB
Ekspor Jepang turun tiga bulan berturut-turut


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekspor Jepang turun selama tiga bulan berturut-turut hingga Februari akibat efek perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Data Kementerian Keuangan Jepang menunjukkan, ekspor turun 1,2% secara tahunan pada bulan Februari.

Penurunan ekspor ini lebih dari ekspektasi pada polling Reuters yang memperkirakan penurunan hanya 0,9%. Penurunan ekspor ini terjadi setelah penurunan 8,4% secara tahunan pada Januari lalu.

Penurunan ekspor bulan Februari menandai penurunan ketiga bulan berturut-turut karena penurunan pengiriman peralatan produksi semikonduktor dan mobil.

Data perdagangan ini muncul dari serangkaian indikator ekonomi yang melemah, antara lain produksi pabrik dan belanja modal. Buruknya data ekonomi yang muncul bertubi-tubi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi akan melandai.

Pekan lalu, Bank of Japan memangkas outlook ekspor dan produksi, serta mempertahankan kebijakan moneter.

AS dan China merupakan pasar ekspor terbesar Jepang. Kedua negara menahan arus barang masuk akibat perang dagang yang hingga kini belum berakhir.

Ekspor Jepang ke China naik 5,5% secara tahunan. Angka ini membaik daripada penurunan 17,4% pada bulan Januari. Tapi, kenaikan ekspor ke China masih cenderung lemah.

Ekspor Jepang e Asia yang mengontribusi lebih dari separuh total ekspor, turun 1,8%. Angka in turun dalam empat bulan berturut-turut.

Sementara espor ke AS naik 2%. Tapi, impor dari AS naik 4,9% sehingga surplus perdagangan Jepang dengan AS turun 0,9% secara tahunan menjadi ¥  624,9 miliar pada bulan Februari.

Analis mengatakan, surplus perdagangan Jepang yang masih cukup besar terhadap AS ini menimbulkan kekhawatiran bahwa AS akan menaikkan tarif impor, terutama sektor otomotif. Impor mobil dari Jepang mengontribusi dua pertiga defisit perdagangan
AS terhadap Jepang.




TERBARU

[X]
×