Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mencatat lonjakan ekspor magnet tanah jarang pada November, mencapai level tertinggi kedua sepanjang sejarah. Peningkatan ini terjadi pada bulan penuh pertama setelah Amerika Serikat dan China sepakat untuk memperlancar ekspor komoditas tersebut.
Data bea cukai yang dirilis pada Sabtu menunjukkan ekspor magnet tanah jarang China mencapai 6.150 metrik ton pada November. Angka ini naik 12% dibandingkan Oktober dan merupakan yang tertinggi sejak rekor 6.357 ton yang tercatat pada Januari.
China sebelumnya membatasi ekspor magnet khusus yang digunakan dalam persenjataan, kendaraan, dan ponsel pada April lalu, di tengah perang dagang yang dipicu oleh Presiden AS Donald Trump. Kebijakan tersebut sempat mengganggu rantai pasok global.
Baca Juga: Google Minta Karyawan Pemegang Visa AS Tunda Perjalanan Internasional
Namun, pada 30 Oktober, Presiden Trump menyatakan dirinya dan Presiden China Xi Jinping telah sepakat dalam sebuah pertemuan puncak di Korea Selatan untuk menjaga kelancaran ekspor tanah jarang. Kesepakatan itu merupakan bagian dari kompromi dagang, di mana Amerika Serikat memangkas sebagian tarif atas barang-barang China.
Sejak tercapainya sejumlah kesepakatan diplomatik yang berpuncak pada pertemuan Trump–Xi, volume ekspor China terus menunjukkan pemulihan. Kesepakatan tersebut juga mencakup pembentukan kategori khusus guna mempercepat pengiriman magnet tanah jarang.
Ekspor magnet tanah jarang China ke Amerika Serikat tercatat sebesar 582 metrik ton pada November, turun 11 persen dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih berada dalam kisaran rata-rata sejak Juli. Sementara itu, ekspor ke Jepang meningkat tajam sebesar 35% menjadi 305 metrik ton, tertinggi sepanjang tahun ini, meski kedua negara tengah terlibat ketegangan diplomatik.
Secara kumulatif, selama 11 bulan pertama tahun ini, total ekspor magnet tanah jarang China turun 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 51.440 metrik ton.













