Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Ekspor Thailand secara mengejutkan mengalami kenaikan pada Agustus 2023 sekitar 2,6% secara tahunan (YoY). Padahal, selama 11 bulan terakhir, Thailand selalu mecatat penurunan ekspor.
Peningkatan kinerja ekspor pada Agustus 2023 ini lebih banyak didorong oleh peningkatan pengiriman barang-barang pertanian dan industri, meski permintaan global tetap melemah. Para analis memperkirakan ekspor Thailand masih turun 4% di bulan tersebut.
Mengutip Bangkok Post Selasa (26/9), Negeri Gajah Putih ini mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 0,36 miliar, dibandingkan dengan perkiraan defisit sebesar US$ 1,75 miliar. Sementara itu, impor turun 12,8% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Secara akumulasi dari periode Januari hingga Agustus 2023, ekspor Thailand masih tercatat kontraksi sebesar 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor diperkirakan masih mengalami kontraksi sepanjang tahun ini sekitar 1% sampai 2%.
Baca Juga: Ekspor Thailand Naik 2,6% di Agustus 2023, Kenaikan Pertama dalam 11 Bulan
Seperti diketahui, tren penurunan ekspor memang membayangi Thailand beberapa bulan terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh konflik di Ukraina pada tahun sebelumnya yang berdampak pada penurunan signifikan nilai ekspor komoditas tersebut.
Situasi ini semakin diperburuk oleh kebijakan moneter yang lebih ketat dan peningkatan ketat dalam praktik pemberian pinjaman oleh lembaga keuangan, yang menyebabkan penurunan belanja konsumen, menurut laporan kementerian.
Dalam rangka menggenjot target tersebut, Menteri Perdagangan Thailand Phumtham Wechayachai akan mengadakan pertemuan dengan sektor swasta pada pekan ini, yang bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan kinerja ekonomi negara tersebut pada kuartal terakhir.
Menurut Phusit Ratanakul Sereroengrit, Direktur Jenderal Departemen Promosi Perdagangan Internasional Thailand , pertemuan tersebut dijadwalkan pada tanggal 27 September untuk menilai situasi ekspor dan menemukan langkah-langkah untuk merangsang perdagangan pada kuartal terakhir.
Untuk sisa tahun ini, ia bilang pihaknya akan berkolaborasi dengan Otoritas Pariwisata Thailand dan Thai Airways International Plc untuk mempromosikan restoran dan produk makanan Thailand, yang dianggap sebagai aset soft power yang dapat meningkatkan nilai ekspor makanan Thailand.
Pada bulan Desember, departemen tersebut dijadwalkan menjadwalkan pertemuan dengan penasihat komersial di seluruh dunia untuk menilai target ekspor pada tahun 2024.