Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah El Salvador kembali menegaskan komitmennya terhadap Bitcoin dengan terus mengakumulasi aset kripto tersebut, meskipun mendapat tekanan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Sejak 1 Maret 2025, negara Amerika Tengah ini telah menambah 13 Bitcoin ke dalam kas negara, sehingga total kepemilikannya mencapai lebih dari 6.105 BTC dengan nilai lebih dari US$527 juta pada harga saat ini.
Strategi Akuisisi Bitcoin oleh El Salvador
El Salvador secara konsisten membeli Bitcoin dengan skema 1 BTC per hari, namun pada 3 Maret 2025, negara ini melakukan pembelian 5 BTC dalam satu hari. Keputusan ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berpegang pada strategi jangka panjang tetapi juga fleksibel dalam meningkatkan akumulasi aset digitalnya.
Baca Juga: KTT Kripto Justru Picu Kepanikan di Pasar Bitcoin, BTC Anjlok 7,3%!
Langkah ini dilakukan meskipun IMF telah menekan sektor publik El Salvador untuk menghentikan akuisisi Bitcoin. Sejak menandatangani perjanjian pinjaman dengan IMF pada Desember 2024 senilai US$1,4 miliar, El Salvador diharuskan mencabut status Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dan mengurangi keterlibatan pemerintah dalam ekosistem kripto.
Reaksi IMF dan Respons Presiden Nayib Bukele
Pada Januari 2025, Kongres El Salvador mengamandemen undang-undang Bitcoin untuk mematuhi persyaratan IMF. Dengan suara 55 berbanding 2, legislator mencabut versi undang-undang sebelumnya. Namun, meskipun ada amandemen tersebut, pemerintah tetap berkomitmen untuk terus membeli Bitcoin.
Tekanan IMF semakin meningkat setelah pada 3 Maret 2025, organisasi tersebut kembali meminta El Salvador untuk menghentikan pembelian Bitcoin dan melarang penerbitan utang atau sekuritas yang ditokenisasi berbasis Bitcoin.
Menanggapi tekanan ini, Presiden Nayib Bukele dengan tegas menyatakan bahwa El Salvador tidak akan berhenti membeli Bitcoin. Ia bahkan menyebut tekanan IMF sebagai "rengekan" yang tidak akan mempengaruhi kebijakan pemerintahnya.
"Jika kami tidak berhenti ketika dunia mengucilkan kami dan sebagian besar 'bitcoiner' meninggalkan kami, maka kami tidak akan berhenti sekarang dan tidak akan berhenti di masa depan," tegas Bukele.
Baca Juga: Trump Gelar KTT Kripto, Lebih dari 20 CEO Industri Aset Kripto Dijadwalkan Hadir
Relokasi Perusahaan Kripto ke El Salvador
Sikap tegas pemerintah terhadap Bitcoin menarik perhatian perusahaan-perusahaan besar di industri kripto. Beberapa perusahaan utama telah memutuskan untuk memindahkan kantor pusat mereka ke El Salvador, termasuk:
-
Bitfinex Derivatives: Mengumumkan relokasi dari Seychelles ke El Salvador pada 7 Januari 2025.
-
Tether: Penerbit stablecoin terbesar ini juga mengumumkan kepindahan markas besarnya ke El Salvador pada 13 Januari 2025.
Langkah ini semakin memperkuat posisi El Salvador sebagai pusat ekosistem Bitcoin dan aset digital di tingkat global, meskipun mendapat tekanan dari institusi keuangan internasional seperti IMF.