Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Akuisisi dan merger perusahaan obat kanker kian semarak. Pasca Bristol-Myers Squibb Co pada pekan lalu menyatakan siap mengakuisisi Celgene dan berencana merger, giliran Eli Lilly and Co mengumumkan akan membeli produsen obat kanker Loxo Oncology Inc senilai sekitar $ 8 miliar, Senin (7/1). Pembelian akan dilakukan dalam bentuk kontan alias tunai.
Kesepakatan itu akan menjadi pendorong terbesar Lilly dalam pasar obat terapi kanker yang bertumbuh cepat dalam bisnis perawatan kesehatan. Apalagi, Loxo sohor dengan obat komersial pertamanya, Vitrakvi, yang selama ini diklaim efektif melawan berbagai jenis kanker yang disebabkan oleh mutasi genetik langka. Selama ini obat ini dijual lewat system kemitraan dengan Bayer AG.
Tak hanya Vitrakvi, Loxo juga memiliki obat andalan yakni RET untuk pengobatan tiroid, paru-paru dan kanker lainnya. Ada juga obat kanker paru-paru Alimta, Erbitux untuk pengobatan jenis kanker kolorektal tertentu, dan obat kanker lambung Cyramza.
Sebelumnya, yakni Mei 2018, Lilly juga menyatakan akan membeli Armo Biosciences Inc senilai $ 1,6 miliar untuk memperluas portofolio obat-obatan yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker.
Kepada Reuters, November 2018 lalu, Chief Financial Officer Lilly Joshua Smiley mengatakan, Lily sedang mencari cara untuk melakukan akuisisi serupa dengan dana investasi $ 4 miliar yang dikumpulkan perusahaan sebagai bagian dari divestasi unit kesehatan hewan Elanco.
Yang pasti, dalam transaksi akuisisi Loxo, penawaran Lily sebesar U$ 235 per saham dalam bentuk tunai mewakili premi sekitar 68% untuk penutupan saham Loxo pada, Jumat pekan lalu. Saat itu, saham Loxo melonjak menjadi US$ 230 sebelum penutupan, sementara saham Lilly turun 2,7% menjadi US$ 111,60.
Saham Loxo naik hampir 65% selama 12 bulan terakhir ini, sementara saham Lilly melonjak 34% dalam waktu yang sama.
Dalam transkaksi ini, Deutsche Bank menjadi penasihat keuangan Lilly dan Weil, Gotshal & Manges LLP adalah penasihat hukumnya. Sementara Goldman Sachs & CoLLC menjadi penasihat keuangan, dan Fenwick & West LLP menjadi penasihat hukum untuk Loxo.