Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Tesla Inc., Elon Musk, dikabarkan dapat meninggalkan jabatannya jika rencana paket kompensasi senilai US$1 triliun yang diajukan tidak mendapat persetujuan pemegang saham.
Peringatan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm, dalam surat resmi kepada para pemegang saham pada Senin.
Pernyataan itu muncul menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang akan digelar pada 6 November 2025. Dalam rapat tersebut, para investor akan memutuskan sejumlah agenda penting, termasuk paket gaji Musk yang kontroversial dan pemilihan kembali tiga direktur lama Tesla.
Dewan Tesla: Musk “Kritis” bagi Masa Depan Perusahaan
Dalam suratnya, Denholm menyebut bahwa paket berbasis kinerja itu dirancang untuk mempertahankan dan memotivasi Musk agar tetap memimpin Tesla setidaknya selama tujuh setengah tahun ke depan.
Baca Juga: Laba Tesla Turun Meski Penjualan Rekor Kuartal III 2025
“Kepemimpinan Elon sangat krusial bagi kesuksesan Tesla. Tanpa rencana insentif yang tepat, perusahaan bisa kehilangan waktu, bakat, dan visi beliau,” tulis Denholm.
Ia menambahkan, peran Musk sangat vital saat Tesla berupaya memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan teknologi kendaraan otonom.
Target Ambisius: Kapitalisasi Pasar US$8,5 Triliun
Dalam proposal yang diajukan, paket gaji Musk akan berbentuk 12 tahap opsi saham (stock options) yang hanya dapat diperoleh jika Tesla berhasil mencapai sejumlah target ambisius.
Salah satu target utamanya adalah kapitalisasi pasar sebesar US$8,5 triliun, disertai pencapaian penting dalam pengembangan teknologi otonom dan robotika.
Denholm menggambarkan rencana tersebut sebagai upaya menyelaraskan insentif Musk dengan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan Tesla di masa depan.
Baca Juga: Tesla Recall Hampir 13.000 Mobil Listrik karena Risiko Kehilangan Daya Baterai
Selain itu, ia juga mendesak investor untuk memilih kembali tiga direktur lama Tesla yang dinilai memiliki rekam jejak positif dalam bekerja sama dengan Musk.
Tesla di Bawah Sorotan
Meski demikian, dewan direksi Tesla selama ini menuai kritik tajam terkait kedekatannya dengan Musk dan dugaan kurangnya independensi dalam proses pengambilan keputusan.
Awal tahun ini, pengadilan Delaware memutuskan untuk membatalkan paket gaji Musk tahun 2018, setelah menyimpulkan bahwa kompensasi tersebut dinegosiasikan secara tidak wajar oleh para direktur yang tidak sepenuhnya independen.













