Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Elon Musk berencana menjadikan perusahaannya, Tesla sebagai perusahaan tertutup. Rencananya ini diungkapkan lewat Twitter, Selasa lalu (7/9).
Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah mengumumkan roketnya, Falcon 9 sukses menerbangkan Satelit Merah Putih milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
"Saya berencana menjadikan Tesla perusahaan tertutup di harga US$ 420 (per saham). Pendanaan aman," tulis @ElonMusk, yang barulah dilanjutkan dengan sapaan, "Selamat pagi"
Am considering taking Tesla private at $420. Funding secured. — Elon Musk (@elonmusk) August 7, 2018
Dia pun memberi tautan ke laman resmi Tesla yang menunjukkan suratnya pada karyawan perusahaan. Surat tersebut berisi alasan rencananya ini.
Berikut sepenggal isi surat Musk. "Pagi ini, saya mengumumkan, mempertimbangkan menjadikan Tesla sebagai perusahaan tertutup (private) dengan harga US$ 420/saham. Saya ingin kalian tahu alasan untuk ini dan saya rasa ini adalah jalan terbaik untuk ke depannya.
Pertama, keputusan final belum ada. Tapi, ini tentang membuat lingkungan bagi Tesla untuk beroperasi dengan cara terbaik. Sebagai perusahaan publik, kita adalah subyek dari pergerakan liar harga saham dan bisa menjadi gangguan bagi siapapun yang bekerja di Tesla, yang semuanya pun pemegang saham.
Menjadi perusahaan terbuka juga tunduk pada siklus kinerja kuartalan dan menekan Tesla membuat keputusan yang benar untuk kuartal berikutnya, tapi belum tentu tepat untuk jangka panjang.
Yang terakhir, sebagai saham paling diganjar short-selling (most shorted stock), artinya ada banyak orang di luar sana yang punya insentif untuk menyerang perusahaan.
Saya secara fundamental percaya, kita bisa melakukan yang terbaik ketika semua fokus pada eksekusi, jangka panjang, dan ketika tidak ada pihak luar yang mencoba merusak apa yang sedang kita coba capai."
Dia mengatakan, pemegang saham sekarang tetap bisa menjadi pemegang saham setelah menjadi perusahaan tertutup nanti. Atau, pemegang saham sekarang bisa menjualnya di level US$ 420 per saham.
"Tidak ada paksaan penjualan. Saya harap semua tetap memegang saham. Bakal lebih mulus dan tidak banyak gangguan sebagai perusahaan tertutup. Dan, bisa menghentikan propaganda negatif dari aksi short," katanya.