Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Elon Musk akan menjadi pemilik Twitter berikutnya, setelah mengakuisisi media sosial itu senilai US$ 44 miliar. Berikut ini lima perubahan yang diharapkan terjadi di Twitter setelah CEO Tesla itu jadi pemilik.
Musk, seorang "absolutis kebebasan berbicara", telah berjanji untuk mengembangkan fitur-fitur baru termasuk "mengotentikasi semua manusia", seperti yang dia jelaskan dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan akuisisi Twitter pada Senin (26/4).
Bagaimana persisnya Twitter akan berubah, masih belum pasti. Tapi, berikut ini lima perubahan yang diharapkan terjadi setelah Musk mengambil alih platform microblogging tersebut, dikutip dari Al Jazeera:
Kebebasan berbicara dan moderasi konten
Musk sering menyatakan pendapat: moderator konten Twitter terlalu banyak campur tangan.
“Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan,” kicaunya di Twitter.
Miliarder itu telah menyerukan untuk melonggarkan pembatasan konten Twitter dan menggambarkan platform yang bebas dari moderasi konten.
Baca Juga: Akuisisi Twitter oleh Elon Musk Akan Jadi Salah Satu Akuisisi Terbesar
Pengenalan tombol Edit
Twitter sebelumnya mengatakan, sedang mengerjakan tombol edit yang memungkinkan pengguna mengubah tweet setelah di-posting.
Menurut Jay Sullivan, Vice President of Consumer Product Twitter, itu telah menjadi "fitur Twitter yang paling banyak diminta selama bertahun-tahun".
Melalui fungsi edit, pengguna bisa memperbaiki kesalahan ketik atau kesalahan dalam tweet tanpa kehilangan balasan, retweet, atau suka yang telah mereka peroleh.
Algoritma Twitter harus open-source
Algoritme atau potongan kode yang menentukan prioritas, di mana tweet akan disajikan kepada pengguna akan menjadi "sumber terbuka" atau tersedia untuk dilihat dan ditingkatkan oleh publik.
Musk bilang, ini akan membantu mencegah "manipulasi di belakang layar" seperti memicu propaganda asing besar-besaran, yang dituduhkan oleh Facebook selama kampanye mantan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Elon Musk Akuisisi Twitter, Harga Dogecoin Melompat Lebih dari 20%
Menangani penipuan mata uang kripto
Musk mengatakan, prioritas utama akan menghilangkan "spam dan scam bots dan tentara bot yang ada di Twitter".
Solusi yang dia usulkan adalah mengautentikasi "semua manusia nyata" atau memiliki akun yang secara terbuka ditautkan ke pengenal pribadi lainnya, apakah itu nomor telepon, alamat e-mail, atau foto.
Kembalinya Trump
Trump telah membantah dia akan bergabung kembali dengan Twitter bahkan jika Musk mengaktifkan kembali akunnya, sebagai gantinya tetap menggunakan platform Truth Social miliknya sendiri.
Trump ditangguhkan secara permanen dari Twitter, Facebook, Instagram, dan Snapchat setelah kerusuhan Capitol AS pada 6 Januari 2021. Unggahannya dianggap menghasut dan Twitter telah memperingatkan "risiko hasutan kekerasan lebih lanjut".