Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan internasional ternama Emirates secara resmi menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Crypto.com, dalam langkah strategis untuk mengintegrasikan Crypto.com Pay ke dalam sistem pembayaran Emirates. Implementasi layanan ini dijadwalkan dimulai tahun depan.
Pengumuman kerja sama ini disampaikan Emirates pada Rabu, dan penandatanganan dilakukan di hadapan Yang Mulia Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Ketua dan CEO Emirates Airline & Group.
MoU tersebut ditandatangani oleh Adnan Kazim, Wakil Presiden dan Chief Commercial Officer Emirates, bersama Mohammed Al Hakim, Presiden Operasional Crypto.com untuk kawasan UEA.
“Langkah strategis ini sejalan dengan visi Dubai untuk menjadi pusat inovasi keuangan global, sekaligus memberikan fleksibilitas dan pilihan pembayaran lebih luas kepada pelanggan Emirates,” ujar Kazim dalam pernyataannya.
Baca Juga: BlackRock Borong Bitcoin dan Ethereum Senilai Rp3,5 Triliun dalam Sehari
Kolaborasi Promosi dan Adopsi Pengguna
Selain integrasi sistem pembayaran, Emirates dan Crypto.com juga akan berkolaborasi dalam kampanye promosi guna meningkatkan kesadaran dan adopsi penggunaan layanan pembayaran berbasis kripto setelah peluncurannya.
Crypto.com Pay memungkinkan pengguna membayar menggunakan berbagai aset kripto utama secara instan dan aman. Kolaborasi ini dinilai sebagai tonggak penting dalam adopsi kripto untuk industri penerbangan global.
Dubai Dorong Kepemimpinan dalam Ekosistem Kripto Global
Langkah Emirates ini memperkuat posisi Dubai sebagai pusat utama untuk proyek blockchain dan aset digital. Dengan dukungan regulasi yang jelas dan lingkungan yang pro-inovasi, berbagai industri di Dubai — dari real estat hingga telekomunikasi — telah mulai mengadopsi pembayaran menggunakan kripto.
Tahun ini, Tether bermitra dengan perusahaan teknologi properti UEA, Reelly Tech, untuk memungkinkan pembelian properti menggunakan stablecoin USDT melalui lebih dari 30.000 agen properti secara global.
Sementara itu, Dubai Financial Services Authority (DFSA) telah memberikan persetujuan terhadap stablecoin RLUSD milik Ripple, memungkinkan penggunaannya di berbagai layanan aset virtual di kawasan Dubai International Financial Centre (DIFC).
Baca Juga: Bitcoin Diprediksi Tembus US$130.000 pada Agustus 2025, Ini Analisisnya
Ledakan Investasi di Sektor Real Estat
Tak hanya sektor keuangan, pasar real estat Dubai juga mengalami lonjakan signifikan. Pada Mei 2025, total transaksi penjualan properti mencapai 66,8 miliar dirham atau sekitar $18,2 miliar, meningkat 44% dibanding tahun sebelumnya.
Lonjakan ini juga didorong oleh inisiatif tokenisasi aset dunia nyata (real-world asset/RWA tokenization). Salah satu inisiatif besar yang diumumkan bulan Mei adalah kerja sama senilai $3 miliar antara MultiBank Group, perusahaan real estat MAG, dan penyedia infrastruktur blockchain Mavryk.
Pada 19 Mei, Virtual Asset Regulatory Authority (VARA) — regulator kripto Dubai — merilis pedoman terbaru yang memberikan kepastian hukum bagi penerbit dan bursa aset digital untuk meluncurkan dan memperdagangkan properti dalam bentuk token.