Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, kembali mengeluarkan pernyataan khusus tentang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Kali ini Erdogan menyebut Netanyahu berada di ambang kehancuran.
Kantor berita milik pemerintah Turkiye, Anadolu, menyampaikan bahwa Erdogan yakin kubu Netanyahu tidak lama lagi akan mengalami kebangkrutan.
"Perdana Menteri Israel Netanyahu berada di ambang kehancuran atau kebangkrutan saat ini. Dan dia dapat membuat pengumuman seperti itu kapan saja," tulis Anadolu mengutip perkataan Erdogan yang baru kembali dari Qatar.
Erdogan juga melihat adanya potensi Netanyahu kehilangan dukungan dari para sekutunya di Barat. Dirinya percaya bahwa Barat mulai mempertimbangkan kembali sikapnya terhadap Israel.
Baca Juga: Presiden Tayyip Erdogan: PM Israel Netanyahu akan Diseret Sebagai Penjahat Perang
"Ada juga negara-negara Barat yang berkomplot dengan kesalahan yang dilakukan Netanyahu dan pemerintahannya. Untungnya, negara-negara Barat telah mempertimbangkan kembali pandangannya terhadap Israel sejak 7 Oktober," lanjut Erdogan.
Sebagai contoh, Erdogan menjelaskan perubahan sikap Prancis terhadap Israel sejak perang. Prancis yang awalnya menyatakan dukungan penuh terhadap Israel, kini mulai menyayangkan aski keji tentara Israel di Gaza.
"Banyak negara Barat lainnya juga tidak lagi membuat pernyataan seperti yang mereka buat pada hari-hari pertama konflik. Bersabarlah sambil menunggu mereka (Barat) meninjau kembali sikapnya terhadap tindakan Israel," kata Erdogan.
Baca Juga: Erdogan: Israel adalah Negara Teror dan Terus Didukung Dunia Barat
Erdogan beberapa hari terakhir ini semakin keras menyerang Netanyahu. Pada hari Senin (4/12), dirinya menyatakan bahwa Netanyahu pada akhirnya akan diadili sebagai penjahat perang atas aksinya di Jalur Gaza.
Sejak eskalasi konflik terjadi di Jalur Gaza 7 Oktober lalu, lebih dari 15.500 warga Palestina telah kehilangan nyama, di mana sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.
Tentara Israel juga telah terbukti menyerang fasilitas sipil seperti rumah sakit bahkan kamp pengungsian.
Pada pertemuan komite Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Erdogan menyerukan negara-negara Islam untuk melanjutkan perjuangan melawan kejahatan rasial dengan tekad bulat, baik di tingkat bilateral maupun melalui platform internasional.