Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai negara teror, dan meningkatkan kecaman atas serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
Erdogan mengatakan pada hari Rabu bahwa kampanye militer Israel terhadap kelompok bersenjata Palestina Hamas termasuk serangan paling berbahaya dalam sejarah manusia dengan dukungan tak terbatas dari Barat.
Dia menyerukan agar para pemimpin Israel diadili atas kejahatan perang di Mahkamah Internasional di Den Haag dan mengulangi pandangannya bahwa Hamas bukanlah organisasi teroris tetapi sebuah partai politik yang memenangkan pemilu legislatif Palestina terakhir yang diadakan pada tahun 2006.
Baca Juga: Dukungan Publik AS Terhadap Israel Mulai Menurun, Seruan Gencatan Senjata Meningkat
“Saya katakan dengan jelas bahwa Israel adalah negara teror,” kata Erdogan kepada anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) di parlemen.
“Meskipun kami mengutuk pemerintah Israel, kami tidak melupakan mereka yang secara terbuka mendukung pembantaian ini dan mereka yang berusaha melegitimasinya,” katanya, menunjuk pada Amerika Serikat dan sekutu Israel di Barat lainnya.
“Kita dihadapkan pada genosida,” tambah Erdogan.
Baca Juga: Lagi-Lagi, Dewan Keamanan PBB Serukan Jeda Kemanusiaan Perang Gaza
Dia meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengumumkan apakah Israel memiliki senjata nuklir dan menambahkan bahwa Netanyahu akan segera mati dari jabatannya.
Ankara akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan pemukim Israel di wilayah pendudukan Palestina diakui sebagai teroris, katanya.
Netanyahu, ketika berbicara di sebuah acara di Israel, mengatakan dia tidak akan diceramahi secara moral oleh pemimpin Turki tersebut, dan mengatakan bahwa Erdogan mendukung negara teroris Hamas.