Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - IRAK. Raksasa energi Amerika Serikat ExxonMobil Corp secara resmi keluar dari ladang minyak West Qurna 1 di Irak Selatan dan menyerahkan operasinya kepada PetroChina sebagai kontraktor utama
Mengutip Reuters, Senin (1/1), wakil menteri perminyakan Irak mengatakan kepada Reuters bahwa pejabat senior perminyakan Irak bertemu dengan para eksekutif ExxonMobil, PetroChina, Basra Oil Co pada Senin ini di ladang West Qurna 1 dekat Basra untuk menandai keluarnya Exxon sepenuhnya dan penyerahan operasi ke PetroChina.
“Kami bertemu hari ini untuk mengucapkan selamat tinggal kepada ExxonMobil, dan pada saat yang sama kami mengucapkan selamat kepada PetroChina karena telah menjadi kontraktor utama,” ujar Basim Mohammed, wakil menteri perminyakan untuk urusan hulu, kepada Reuters dalam sebuah wawancara di lapangan.
Setelah Exxon hengkang, PetroChina memegang saham terbesar di bidang ini.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Catatkan Laba Rp 69,03 Triliun Sepanjang Tahun 2022
Tahun lalu, Irak menandatangani perjanjian penjualan untuk mengakuisisi 22,7% saham ExxonMobil di West Qurna 1 oleh Basra Oil Co.(BOC) yang dikelola pemerintah Irak, sementara Pertamina milik Indonesia membeli 10% sisa saham Exxon, sehingga meningkatkan kepemilikannya hingga 20%.
Penyelesaian akhir yang baru-baru ini dicapai antara kementerian perminyakan Irak dan Exxon telah menguntungkan kedua belah pihak, kata Mohammed.
West Qurna 1 saat ini memproduksi sekitar 550.000 barel per hari (bph), tambahnya.
Ini adalah salah satu ladang minyak terbesar di dunia dengan cadangan yang dapat diperoleh kembali diperkirakan lebih dari 20 miliar barel.
Baca Juga: Exxon Mobil berencana menjual properti gas serpihnya di Ohio
Irak dan PetroChina berencana untuk meningkatkan produksi hingga 600.000 barel per hari pada akhir tahun 2024, kata ketua Dewan Komisaris.
Setelah keluar dari West Qurna 1, Exxon tidak akan lagi hadir di sektor energi Irak, kata pejabat Dewan Komisaris.
Wakil Menteri Perminyakan mengatakan pemerintah ingin mengundang ExxonMobil untuk berperan dalam pengembangan proyek energi masa depan.