Reporter: Dyah Megasari, CNET |
NEW YORK. Pasca melantai di bursa saham Nasdaq, gerak-gerik perusahaan jejaring sosial raksasa yaitu Facebook selalu menarik diikuti. Kabar ekspansi anorganik terus berembus di pasar.
Setelah mencaplok Instagram, kini perusahaan yang dilahirkan oleh Mark Zuckerberg itu dikabarkan akan mengakuisisi sebuah perusahaan yang mengembangkan aplikasi perambah Opera.
Tak cukup mencengangkan, mengingat dalam kurun satu tahun terakhir Facebook memang berencana mengembangkan mesin pencarian. Membeli Opera mempermudah Facebook akan mendapat akses ke teknologi browser tanpa harus mengembangkan dari awal.
"Sebuah browser Facebook bisa membuat penggunanya tetap up-to-date dengan kehidupan sosialnya melalui serangkaian plug-in dan fitur-fitur lain pada tampilan menunya," tulis situs teknologi Pocket-lint dalam spekulasi mengenai perambah internet bikinan Facebook.
Opera software saat ini sudah dikenal memiliki browser mobile yang berkualitas ciamik. Dalam dua tahun setelah dirilis, browser mobile Opera telah menggaet hati banyak pengguna. Opera mengklaim, sudah ada 200 juta pengguna yang berasal dari semua platform.
Menanggapi berita ini, manajemen Facebook memilih bungkam. Beberapa orang membisikkan, Opera sedang bertemu dengan investor strategis untuk membicarakan kemungkinan penjualan aplikasi itu.