Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Facebook sangat prihatin dengan perintah yang menutup akses internet di Myanmar dan meminta pihak berwenang untuk membuka blokir akses ke layanan media sosial, kata seorang pejabat dari perusahaan media sosial tersebut pada hari Sabtu.
Junta militer baru Myanmar telah memerintahkan pemblokiran Facebook dan platform media sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir, tetapi akses internet diputus sama sekali pada hari Sabtu.
“Kami sangat prihatin dengan perintah untuk mematikan internet di Myanmar,” kata Rafael Frankel, direktur kebijakan publik Facebook, negara berkembang APAC.
Baca Juga: Militer Myanmar menutup akses internet saat ribuan warga memprotes kudeta
"Kami sangat mendesak pihak berwenang untuk memerintahkan pemblokiran semua layanan media sosial," tambahnya.
Pemblokiran Facebook terjadi ketika tekanan internasional tumbuh pada junta Myanmar untuk menerima hasil pemilu November 2020 yang dimenangkan partai Suu Kyi secara telak.
Di Myanmar, penentangan terhadap junta muncul dengan sangat kuat di Facebook, yang merupakan platform internet utama untuk sebagian besar negara serta mendukung komunikasi untuk bisnis dan pemerintah.