kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.725   -10,00   -0,06%
  • IDX 8.324   5,58   0,07%
  • KOMPAS100 1.159   -0,94   -0,08%
  • LQ45 845   -1,82   -0,21%
  • ISSI 288   0,80   0,28%
  • IDX30 443   -2,40   -0,54%
  • IDXHIDIV20 510   -1,21   -0,24%
  • IDX80 130   -0,12   -0,09%
  • IDXV30 136   -0,05   -0,03%
  • IDXQ30 141   -0,72   -0,51%

Facebook minta maaf pada kaum waria


Jumat, 03 Oktober 2014 / 11:20 WIB
Facebook minta maaf pada kaum waria
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani menjabarkan sumber surplus APBN


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

SAN FRANCISCO. Facebook meminta maaf telah menghapus sejumlah akun para pengguna yang terdiri dari kaum transgender dan waria karena dianggap melanggar kebijakan penggunaan "nama asli."

Saat ini Facebook menyerukan orang-orang untuk "menggunakan nama asli yang mereka gunakan dalam kehidupan nyata" pada profil Facebook mereka. Facebook menandai ratusan akun yang melanggar kebijakan perusahaan itu bulan lalu.

Kepala bagian produksi Facebook, Chris Cox menyatakan bahwa ini adalah pengalaman yang "menyakitkan" bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya.

"Saya ingin meminta maaf kepada masyarakat yang telah terkena dampak ini mulai dari ratu waria, kaum transgender, dan masyarakat luas seperti teman-teman kita, tetangga, dan anggota komunitas LGBT yang menemui kesulitan dengan Facebook dalam beberapa minggu terakhir," katanya.

Mark Snyder, juru bicara Transgender Law Center, mengatakan bahwa pada hari Kamis (2/10/2014) kelompok LGBT di San Fransisco merencanakan aksi unjuk rasa. "Jelas bahwa Facebook merasa bersalah dan ingin mencari solusi agar kita semua bisa menjadi diri kita yang asli di dunia daring," kata dia.

Ia menambahkan bahwa bukan hanya waria dan transgender yang memiliki alasan kuat untuk menggunakan nama alias mereka di daring. Hakim, pekerja sosial, guru, penghibur dan korban pelecehan semuanya memiliki justifikasi untuk menyembunyikan identitas asli mereka, kata Snyder.




TERBARU

[X]
×