Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Belum lagi masalah bonus American International Group (AIG) kelar, kini, ada giliran Fannie Mae yang membuat gerah petinggi Washington. Pasalnya, Fannie Mae berencana membagikan bonus senilai US$ 1 juta kepada empat eksekutif utama di perusahaan tersebut. Fannie berdalih, hal ini dilakukan untuk menahan perpindahan ratusan karyawannya ke perusahaan lain.
Dalam keterbukaan informasi kepada Securities and Exchange Commission AS, Fannie Mae mengumumkan garis besar rencana pembagian bonus kepada para eksekutifnya. Perusahaan memang hanya diwajibkan untuk mengumumkan pembayaran bonus eksekutif yang nilainya mencapai US$ 470.000 dari gaji dasar mereka.
Jumlah bonus tersebut nilainya dua kali lipat dibanding tahun lalu yang berkisar US$ 200.000 hingga US$ 260.000.
Dijelaskan lebih jauh, rival Fannie, yaitu Freddie Mac juga berencana melakukan pembagian bonus serupa. Namun hingga kini belum dilaporkan eksekutif mana saja yang akan menerima bonus tersebut.
Sekadar mengingatkan, kedua perusahaan belakangan memang sudah mengajukan bantuan dana bailout dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Fannie memohon bantuan dana sebesar US$ 15 miliar, sementara Freddie memohon bantuan dana sebesar US$ 45 miliar.
Sayangnya, Juru Bicara Fannie menolak memberikan komentar lebih jauh mengenai hal ini.
“Mempertahankan aset-aset perusahaan, salah satunya karyawan, sangat penting karena mereka-mereka inilah yang nantinya akan berperan dalam perbaikan perekonomian,” jelas James Lockhart, Direktur Fannie. Dia menambahkan, sebelumnya, beberapa pimpinan manajemen senior sudah mengundurkan diri. “Jika karyawan berpengalaman yang ada saat ini juga pergi, hal ini akan menimbulkan kekacauan pada perusahaan,” tambahnya.