Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan, varian baru virus corona, termasuk yang ditemukan di Inggris, bisa menyebabkan hasil negatif palsu dari beberapa alat tes Covid-19 molekuler.
Melansir Reuters, FDA telah memberi tahu staf laboratorium dan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan hasil negatif palsu, dan meminta mereka untuk mempertimbangkan hasil itu serta menggunakan tes berbeda jika masih dicurigai.
Varian baru virus corona yang lebih menular yang melanda Inggris telah dilaporkan di setidaknya lima negara bagian AS, Direktur National Institutes of Health Francis Collins mengatakan pada minggu ini.
Para ilmuwan menyatakan, vaksin yang baru dikembangkan harus sama efektifnya terhadap varian anyara virus corona.
Baca Juga: Vaksin Pfizer-BioNTech efektif cegah varian baru virus corona yang sangat menular
Menurut FDA, alat uji TaqPath buatan Thermo Fisher dan Linea dari Applied DNA Sciences ditemukan memiliki sensitivitas yang berkurang secara signifikan karena mutasi tertentu virus corona, termasuk varian B117 yang ditemukan di Inggris.
Namun, FDA menjelaskan, pola deteksi kedua alat tes tersebut bisa membantu identifikasi awal varian baru virus corona pada pasien.
Selain itu, FDA menambahkan, kinerja alat uji Accula bikinan Mesa Biotech juga terpengaruh oleh varian baru virus corona.
Hanya, Mesa Biotech mengatakan, alat uji virus corona buatan mereka akan mentolerir variasi genetik yang disajikan oleh strain baru dan seharusnya tidak berdampak pada kinerja alat.
Inggris menyebutkan pada Desember lalu, tes aliran lateral cepat yang dikerahkan dalam program pengujian massal di negara mereka bisa mengidentifikasi varian baru virus corona.