kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fenomena Hujan Meteor Perseid Dimulai, Berlangsung Hingga Pertengahan Agustus 2022


Senin, 18 Juli 2022 / 10:50 WIB
Fenomena Hujan Meteor Perseid Dimulai, Berlangsung Hingga Pertengahan Agustus 2022
ILUSTRASI. Fenomena Hujan Meteor Perseid Dimulai, Berlangsung Hingga Pertengahan Agustus 2022


Penulis: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - Hujan meteor Perseid dimulai, berlangsung hingga bulan Agustus 2022 mendatang. Puncak hujan meteor Perseid akan tiba pada tanggal 12 Agustus 2022 mendatang.

Pertengahan bulan Juli 2022 ini menandai fenomena hujan meteor Perseid yang sudah dimulai. Dilansir dari The Science Times (18/07/2022), para ahli menunjukkan bahwa bintang jatuh meteoroid ini tidak mencapai puncaknya hingga bulan Agustus mendatang.

Tahukah Anda? Fenomena hujan meteor Perseid merupakan salah satu yang populer. Dan menariknya lagi, fenomena hujan meteor ini sudah resmi bergulir per 17 Juli 2022 dan akan berlangsung hingga pertengahan Agustus mendatang.

Dan bila beruntung, kita akan mungkin akan melihat pertunjukkan yang bagus saat puncaknya terjadi.

Baca Juga: Fakta Teleskop Angkasa James Webb, Teleskop Canggih yang Dapat Melihat Alam Semesta

Perseid meteor shower

Jika Anda berharap melihat pertunjukkan 40 meteor per jam, hujan meteor Perseid kali ini menurut pengamat akan terlihat 120 per jam ketika badai yang sangat parah, menurut Andrew Fraknoi, ketua emeritus departemen astronomi di Foothill College di Los Altos Hills, California, AS.

Cahaya bulan juga diperkirakan akan muncul, tetapi akan lebih lemah dari Perseid pada bulan 11 Agustus 2022. Ini merupakan puncak Bulan Purnama yang terjadi sebelum puncak hujan meteor Perseid pada 12 Agustus 2022.

Jika Anda berminat untuk melihat pertunjukkan di atas langit ini, hujan meteor Perseid berlangsung pada tanggal 17 Juli hingga 24 Agustus 2022.

Kabar baiknya, ada potensi untuk menyaksikan meteor yang lebih terang jika fragmen atau serpihan komet Swift-Tuttle yang merupakan induk dari hujan meteor Perseid bertabrakan dengan awan debu kosmik yang signifikan saat melintasi orbit Bumi.

Baca Juga: Mengenal Ciri-ciri Benda Langit yang Disebut Sebagai Planet, Begini Kriterianya

"Kabar baiknya adalah Perseid tidak dapat diprediksi dan terkadang memiliki bintang jatuh yang cukup terang, bola api yang sangat terang mungkin terlihat seperti kembang api," ujar Fraknoi kepada San Fransisco Chronicle dikutip dari The Science Times.

Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, Popular Mechanics menambahkan bahwa hujan meteor Perseid berbeda dengan bola api lainnya yang besar.

Meteoroid meninggalkan jejak panjang dengan cahaya dan warna yang penampakannya berasal dari konstelasi Perseus.

Salah satu fakta yang cukup menarik adalah komet Perseid ini pertama kali ditemukan tahun 1862 dan mengelilingi Matahari setiap 130 tahun sekali.

Setiap pertengahan Juli hingga Agustus, Bumi melintasi orbitnya sehingga sisa material komet tersebut tertarik oleh gravitasi Bumi dan muncul sebagai hujan meteor.

Seperti itulah bagaimana proses hujan meteor Perseid ini terjadi hingga pada akhirnya dapat terlihat di atas langit.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×