Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Setelah digunakan secara ekstensif di Inggris dan Eropa, vaksin AstraZeneca ditetapkan untuk menjadi program vaksinasi andalan di banyak negara berkembang.
Meskipun ditemukan ada keterkaitan, EMA dan WHO menyatakan, manfaat vaksin tersebut jauh lebih besar daripada risikonya.
"Risiko kematian akibat COVID jauh lebih besar dibanding risiko kematian akibat efek samping langka ini," kata Direktur Eksekutif EMA Emer Cooke, Rabu, seperti dikutip Reuters.
AstraZeneca sebelumnya menyebutkan, hasil studinya tidak menemukan risiko penggumpalan darah yang lebih tinggi pada mereka yang divaksinasi dibanding populasi umum.
Para ilmuwan sedang menjajaki beberapa kemungkinan yang bisa menjelaskan pembekuan darah otak yang langka. Satu teori menyatakan, vaksin memicu antibodi yang tidak biasa dalam beberapa kasus yang jarang terjadi.