Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - MANILA. Ibu kota Filipina, Manila akan kembali menerapkan lockdown ketat mulai Selasa (4/8) hingga dua pekan ke depan. Pemerintah mengambil langkah ini setelah grup medis memperingatkan bahwa sistem layanan kesehatan bisa tumbang karena lonjakan kasus virus corona yang terus mencatat lonjakan tertinggi empat hari berturut-turut hingga Senin (3/8).
Francis Lim, presiden Management Association of the Philippines mengatakan bahwa lockdown kedua ini merupakan pil pahit yang penting bagi pekerja medis di garis depan. "Kami berharap pemerintah bersepakat dalam strategi Covid-19 kami an mencari cara yang lebih efektif untuk mengeksekusi rencana," kata Lim kepada Reuters.
Pasar saham Filipina mencatat penurunan terbesar, yakni 3,9% di Asia pada Senin (3/8).
Baca Juga: Penyebaran wabah corona kembali meluas
Karantina komunitas akan kembali diterapkan. Transportasi publik dilarang, toko-toko ditutup dan pekerja disarankan bekerja dari rumah. Pergerakan penduduk akan dibatasi hanya satu orang per rumah tangga untuk membeli kebutuhan pokok.
Filipina akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua pada Kamis pekan ini. Ekonomi Filipina diprediksikan kontraksi lebih dalam daripada penurunan kuartal pertama yang sebesar 0,2%.
"Alih-alih kembali bekerja untuk menghidupi keluarga, kami kembali menderita," kata Arnel Teodoro, kata supir becak di Manila.
Baca Juga: Kasus corona dunia tembus 18 juta, benua Amerika sumbang infeksi terbanyak
Nicholas Mapa, ekonom ING mengatakan bahwa Filipina menghadapi hambatan keras. "Kemungkinan ekonomi kembali ke kejayaan semula dalam waktu dekat makin turun dari hari ke hari," kata Mapa.
Kasus baru virus corona meroket sejak pelonggaran pada Juni lalu. Filipina mencatat 3.226 kasus baru di hari Senin. Total kasus terkonfirmasi mencapai 106.000.
Filipina sebelumnya juga menerapkan lockdown ketat sejak pertengahan Maret hingga Mei, terutama di Manila untuk menahan penyebaran virus corona.
