Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jumlah kasus virus corona (Covid-19) di dunia saat ini sudah melampaui 18 juta kasus. Pandemi ini telah menambah jumlah korban infeksi sebanyak satu juta kasus setiap empat hari. Ini membuat kebijakan karantina wilayah (lockdown) kembali dilakukan untuk membendung wabah.
Negara bagian Victoria di Australia dikabarkan telah memperketat pembatasan dan menyatakan pandemi sebagai keadaan bencana. Sementara di Filipina, pemerintah kembali melakukan penutupan wilayah di Manila.
Vietnam akan melakukan tes kepada seluruh penduduk di wilayah Da Nang lantaran wabah diprediksi akan meluas.
Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris sedang mempertimbangkan untuk menutup London Raya, menurut beberapa sumber berita.
Kepala Gugus Tugas Virus Corona Amerika Serikat (AS) Deborah Birx seperti dilansir Bloomberg, Senin (3/8), mengatakan, pandemi ini sedang berada dalam fase baru, lantaran menyebar ke seluruh wilayah pedesaan dan perkotaan AS.
Baca Juga: Peringatan WHO: Tidak akan pernah ada peluru perak untuk virus corona
Dari India, kabar terbaru Menteri Dalam Negeri India malah dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini menjadi lampu kuning bagi seluruh pemerintahan di dunia untuk bergegas mengambil tindakan preventif. Semisal, Ibukota Provinsi Dak Lak di Dataran Tinggi Vietnam telah memutuskan memperketat aturan. Hal ini dilakukan setelah pemerintah provinsi memerintah agar seluruh warga melakukan 14 hari karantina di rumah. Tidak lama setelah kasus baru mulai muncul pada akhir bulan di wilayah tersebut.
Vietnam pun memastikan akan melakukan tes kepada 1,1 juta penduduk Da Nang, menurut surat kabar lokal Tuoi Tre lantaran risiko penyebaran mulai meningkat.
Dampak pandemi juga berdampak pada tren perjalanan di Selandia Baru-Australia. Selandia Baru dikabarkan tidak akan melanutkan zona perjalanan bebas karantina dengan Australia dalam waktu dekat setelah negara bagian Victoria terpapar virus corona. "Hal ini akan berlangsung selama beberapa bulan," ujar Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.
Kebijakan Selandia Baru terkait pandemi memang sangat ketat. Misalnya saja, syarat agar perjalanan dari satu wilayah ke wilayah lainnya bisa mendapat status bebas karantina, antara lain harus lebih dulu dilakukan penguncian selama 28 hari.
Aturan yang ketat juga diberlakukan di Singapura. Pemerintah setempat telah meminta beberapa wisatawan yang datang untuk melakukan karantina di rumah selama 14 hari. Sekaligus memakai perangkat elektronik untuk memastikan kepatuhan. Aturan baru ini akan berlaku 10 Agustus 2020 dan akan belaku untuk seluruh warga negara Singapura, penduduk tetap, dan pemegang izin berjangka hingga izin kerja.
Argentina juga mulai mencanang strategi baru, setelah kasus infeksi Covid-19 telah menembus 200.000 kasus. Negara ini tercatat melaporkan 5.376 baru dalam kurun waktu satu hari, sehingga total kasus mencapai 201.919. Sementara jumlah kematian secara total mencapai 3.648 kasus.
Brasil juga mencatat jumlah kasus banyak dalam 24 jam terakhir sebesar 25.800 kasus, mendorong total kasus menjadi 2,73 juta menurut laman resmi Kementerian Kesehatan Brasil.
Baca Juga: Pelancong ke Singapura diwajibkan pakai perangkat elektronik, ini alasannya...