Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr memutuskan memperpanjang larangan impor beras hingga akhir tahun 2025.
Kebijakan ini bertujuan melindungi petani lokal dari dampak masuknya beras impor yang lebih murah.
Baca Juga: David Beckham Resmi Dianugerahi Gelar Kesatria oleh Raja Charles
Sebelumnya, Marcos telah memberlakukan penangguhan impor beras selama 60 hari sejak 1 September 2025 untuk melindungi petani pada masa panen dalam negeri sekaligus menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik.
Perintah perpanjangan tersebut, yang ditandatangani pada bulan lalu dan dibagikan ke media pada Selasa (4/11/2025), mencakup larangan impor terhadap jenis beras giling biasa dan beras giling baik, tetapi tidak termasuk varietas yang tidak umum diproduksi secara lokal.
Filipina, yang merupakan salah satu importir beras terbesar di dunia, mencatat impor sebanyak 4,8 juta ton metrik beras tahun lalu, sebagian besar berasal dari Vietnam dan Thailand.
Kenaikan harga beras di Filipina sebelumnya sempat mencapai puncak tertinggi dalam 15 tahun sebesar 24,4% pada Maret tahun lalu.
Baca Juga: Bos Goldman Sachs dan Morgan Stanley Peringatkan Potensi Koreksi Pasar Saham Global
Namun, laju inflasi beras kini mulai menurun, tercatat turun 16,9% pada September dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan harga beras tersebut membantu meredam tekanan inflasi secara keseluruhan, yang rata-rata hanya mencapai 1,7% selama sembilan bulan pertama tahun ini, di bawah target pemerintah sebesar 2,0%–4,0%.













