Sumber: Reuters | Editor: Rizki Caturini
MANILA. Filipina akan menawarkan 30 proyek eksplorasi batubara melalui tender pada kuartal pertama 2012. Total proyek ini bakal membutuhkan investasi sekitar US$ 600 juta.
Lokasi proyek eksplorasi ini berada di provinsi Filipina bagian tengah dan utara. Negara ini memang sedang berusaha menggenjot produksi batubara domestik untuk mengurangi impor.
Tahun lalu, total impor batubara Filipina mencapai 10,97 juta ton. Sebanyak 10,6 juta ton merupakan impor batubara dari Indonesia. Mereka juga membeli batubara dari Australia, Vietnam, Rusia dan Amerika Serikat.
Sekretaris Kementerian Energi Filipina, Jose Layug, bilang, tender akan dimulai pada akhir Maret 2012. "Tawaran yang datang akan dievaluasi dalam 90 hari," ujarnya.
Produksi batubara di Filipina memang tak mencukupi kebutuhan batubara domestik. Pada 2010, produksi batubara Filipina sebanyak 7,33 juta ton. Sekitar 7,02 juta ton batubara berasal dari produksi tambang berskala besar Semirara di Provinsi Antique, milik DMCI Holdings Inc.
Sementara itu total konsumsi batubara dalam negeri mencapai 13,31 juta ton di 2010. Sebagian besar batubara digunakan untuk pembangkit listrik dan produksi semen nasional. Lantaran produksi dalam negeri tak cukup, Filipina mengimpor kekurangan batubara, salah satunya dari Indonesia.