kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fitch: Peringkat negara di Asia rawan downgrade


Selasa, 12 Juni 2012 / 15:54 WIB
Fitch: Peringkat negara di Asia rawan downgrade
ILUSTRASI. Jembatan Pelangi dan Menara Tokyo. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |

HONG KONG. Fitch Ratings mulai mengingatkan negara-negara berkembang atas dampak krisis ekonomi yang terjadi di Eropa. Menurut lembaga pemeringkat ini, permasalahan keuangan di Benua Biru bisa menekan peringkat beberapa negara di Asia seperti Sri Lanka, India dan Indonesia. Secara umum, krisis itu juga bisa mengganggu sistem keuangan global.

"Sri Lanka adalah negara yang paling berisiko karena negara ini sangat tergantung pada pendanaan eksternal di saat neraca keuangannya lemah," papar Andrew Colquhoun, Kepala Fitch Ratings untuk Asia Pasifik.

Masalah yang sama juga sangat rentan bagi India dan Indonesia. Keduanya meraih peringkat BBB- dari Fitch, yang merupakan gelar investment grade terendah. Sedangkan peringkat Sri Lanka lebih rendah tiga tingkat di BB-.

Menurut Colquhoun, masalah Eropa menjadi satu-satunya faktor eksternal yang bisa mengguncang peringkat kredit perekonomian di Asia yang sedang berkembang. "Meskipun begitu, bukan berarti kami akan mengubah rating ke negara tersebut dalam jangka pendek," ujar Colquhoun.

Tahun lalu, ketergantungan pendanaan eksternal Sri Lanka mencapai 95% dari total cadangan devisa. Sedangkan India dan Indonesia memiliki ketergantungan likuiditas asing hingga 30% dari cadangan devisa yang dimiliki.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×