kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Flu Tomat Merebak di India, Jadi Ancaman Baru Bagi Anak-anak


Senin, 29 Agustus 2022 / 12:13 WIB
Flu Tomat Merebak di India, Jadi Ancaman Baru Bagi Anak-anak
ILUSTRASI. Anak-anak mengikuti kelas terbuka di desa Joba Attpara, distrik Paschim Bardhaman, West Bengal, India, Senin (13/9/2021).


Sumber: Times of India | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - DELHI. Penyakit flu tomat kini semakin marak ditemukan dan dialami anak-anak di India. Otoritas kesehatan India kini mengeluarkan peringatan kesehatan setelah lebih dari 100 kasus ditemukan di negara itu.

Penyakit ini dinamai flu tomat karena salah satu gejalanya adalah membuat kulit melepuh berwarna merah. 

Dilansir dari Times of India, penyakit ini telah terdeteksi pada 82 anak berusia di bawah lima tahun di negara bagian Kerala. Kasus pertama terdeteksi pada 6 Mei.

Tambahan 26 kasus muncul dari negara bagian Tamil Nadu dan Odisha. Di wilayah ini, flu tomat menyerang anak-anak berusia sembilan tahun.

Kementerian Kesehatan India memastikan bahwa flu tomat tidak memiliki risiko kematian, namun tetap mengeluarkan pedoman pengujian dan pencegahan secara nasional pekan lalu.

Kementerian juga mendesak orang tua untuk ekstra waspada dalam memeriksa gejala anak-anak mereka.

Baca Juga: WHO: 1 Juta Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Tahun 2022

Penyebab Flu Tomat

Flu tomat sejauh ini diidentifikasi sebagai infeksi virus yang sangat menular, yang menyebar melalui kontak dekat. Infeksi umumnya terjadi di antara anak-anak berusia di bawah lima tahun.

Gejala flu tomat yang umum ditemukan seperti kelelahan, mual, muntah, diare, demam, dehidrasi, pembengkakan sendi, nyeri tubuh, dan gejala seperti flu pada umumnya.

Satu hal yang menjadi ciri khas adalah munculnya lepuh di kulit berwarna merah.

Sebuah artikel yang terbit di jurnal medis Inggris The Lancet minggu lalu memastikan bahwa flu tomat tidak terkait dengan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Namun, para ilmuwan masih terus merunut asal virus penyebab flu tomat.

Baca Juga: Ini Kelompok Paling Rentan Tertular Cacar Monyet Versi WHO

Ilmuwan untuk sementara ini melihat bahwa flu tomat merupakan efek samping dari cikungunya atau demam berdarah, dua penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Infeksi kemungkinan besar terjadi karena penggunaan popok, menyentuh permukaan yang tidak bersih, serta memasukkan barang langsung ke mulut.

Artikel dari jurnal The Lancet mengatakan bahwa flu tomat adalah tipe penyakit yang akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, ilmuwan tetap mengingatkan risiko penularannya pada orang dewasa jika tidak cepat dikendalikan.




TERBARU

[X]
×