kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.436   -12,00   -0,07%
  • IDX 6.918   -50,40   -0,72%
  • KOMPAS100 1.000   -11,46   -1,13%
  • LQ45 766   -8,77   -1,13%
  • ISSI 226   -1,43   -0,63%
  • IDX30 398   -3,81   -0,95%
  • IDXHIDIV20 467   -4,90   -1,04%
  • IDX80 112   -1,35   -1,19%
  • IDXV30 116   -0,91   -0,78%
  • IDXQ30 129   -1,13   -0,87%

Mengapa Banyak Orang Tetap Miskin? Robert Kiyosaki: Mereka Langgar Dua Hukum Uang Ini


Selasa, 27 Mei 2025 / 17:23 WIB
Mengapa Banyak Orang Tetap Miskin? Robert Kiyosaki: Mereka Langgar Dua Hukum Uang Ini
ILUSTRASI. Penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menggemparkan dunia keuangan dengan pernyataan tajamnya di media sosial


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menggemparkan dunia keuangan dengan pernyataan tajamnya di media sosial.

Dalam unggahan terbaru di platform X (sebelumnya Twitter), Kiyosaki mengungkap dua prinsip keuangan penting yang menurutnya sering dilanggar oleh banyak orang—yaitu Gresham’s

Law dan Metcalfe’s Law. Ia menyebut, pelanggaran terhadap dua hukum ini menjadi penyebab utama mengapa banyak orang tetap berada dalam kondisi keuangan yang buruk.

“Savers are losers”: Menabung Uang Fiat Merugikan

Mengutip Times Now, dalam pernyataannya, Kiyosaki mengatakan, “Kebanyakan orang miskin karena mereka melanggar dua hukum uang yang paling penting.” Ia melanjutkan dengan slogan yang telah lama ia gaungkan: “Savers are losers” (penabung adalah pecundang).

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Punya 0,01 Bitcoin Saja Bisa Bikin Kamu Sangat Kaya pada Masa Depan!

Menurutnya, menabung dalam bentuk mata uang fiat—seperti dolar AS atau rupee India—adalah strategi yang sudah ketinggalan zaman dan merugikan secara finansial.

Mengutip Gresham’s Law, Kiyosaki menjelaskan bahwa “Ketika uang buruk memasuki sistem… uang baik akan menghilang.” Artinya, mata uang fiat yang terus terdevaluasi mendorong aset yang memiliki nilai riil seperti emas, perak, dan Bitcoin menjadi langka dan bernilai lebih tinggi.

“Orang miskin karena mereka bekerja dan menabung uang palsu,” ujarnya, merujuk pada fiat money yang ia anggap tidak memiliki nilai intrinsik.

Metcalfe’s Law dan Nilai Jaringan

Selain Gresham’s Law, Kiyosaki juga menyoroti Metcalfe’s Law—sebuah prinsip yang menyatakan bahwa nilai suatu jaringan berbanding lurus dengan kuadrat jumlah penggunanya. Ia menggunakan prinsip ini untuk menjelaskan mengapa jaringan bisnis besar seperti McDonald’s dan FedEx memiliki nilai yang jauh lebih besar dibandingkan usaha kecil mandiri.

“McDonald’s adalah jaringan waralaba. Mom Pop Burgers bukan. Itulah mengapa mereka tetap miskin,” jelasnya. “Saya berinvestasi di Bitcoin karena ia adalah sebuah jaringan. Sebagian besar kripto lainnya bukan.”

Investasi Bernilai dan Berbasis Jaringan

Kiyosaki juga mengutip nasihat dari Michael J. Saylor, mantan CEO MicroStrategy dan pendukung vokal Bitcoin: “Hanya investasikan uangmu pada sesuatu… yang akan dibeli oleh orang kaya darimu.” Menurut Kiyosaki, prinsip ini penting untuk memastikan bahwa aset yang dimiliki akan tetap menarik di pasar kelas atas.

Konsisten dengan pandangannya, Kiyosaki mengatakan bahwa ia memilih untuk “menabung” dalam bentuk emas, perak, dan Bitcoin. “Mereka mematuhi hukum-hukum uang,” ujarnya, mengklaim bahwa mata uang fiat tidak memiliki nilai intrinsik dan tidak mendukung kekuatan jaringan.

Baca Juga: Jutaan Orang Terancam Bangkrut! Peringatan Robert Kiyosaki soal Krisis Ekonomi 2025

Peringatan Krisis Keuangan Global

Dalam unggahan lainnya yang bertanggal 18 Mei, Kiyosaki menyampaikan peringatan serius terkait kemungkinan terjadinya krisis keuangan global. “Akhirnya telah tiba,” tulisnya.

Ia memprediksi bahwa “jutaan orang akan tersapu secara finansial” dan mendesak publik untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dengan meninggalkan sistem mata uang tradisional dan beralih ke aset nyata atau terdesentralisasi.

Pernyataan Kiyosaki muncul di tengah meningkatnya ketidakstabilan pasar global, inflasi yang tak kunjung reda, dan meningkatnya ketidakpercayaan terhadap kebijakan bank sentral.

Ia telah berulang kali memperingatkan bahwa ketegangan geopolitik, utang global yang membengkak, serta penurunan nilai mata uang dapat memicu perubahan sistemik yang drastis dalam dunia keuangan.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×