Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Forbes kembali mencatat rekor dengan mencantumkan 3.028 nama miliarder dalam daftar tahunan World’s Billionaires 2025, meningkat 247 orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Total kekayaan mereka kini mencapai lebih dari 16 triliun dolar AS, nilai yang melampaui Produk Domestik Bruto (PDB) semua negara di dunia kecuali Amerika Serikat dan China.
Fokus Investasi Miliarder: E-Commerce Jadi Pilihan Menjanjikan
Para investor sukses ini dikenal menyebar kekayaan mereka ke berbagai aset untuk diversifikasi dan mengurangi risiko. Namun, terkadang mereka juga berani mengambil langkah berani. Tahun ini, sektor e-commerce tampaknya menjadi fokus investasi utama.
Bill Ackman, investor yang dikenal dengan strategi jangka panjang berbasis nilai, menjadi contoh menarik. Portofolio Pershing Square (LSE: PSH) yang terdiri dari hanya 11 saham, berhasil memberikan pengembalian lebih dari 134% selama satu dekade terakhir.
Baca Juga: Orang Terkaya Asia Ini Temui Donald Trump dan Emir Qatar di Doha, Ada Apa?
Meski konservatif, Ackman juga berani. Pada 22 Mei 2025, Ackman mengungkapkan bahwa fund-nya membeli saham Amazon (NASDAQ: AMZN) meski ada kekhawatiran terkait dampak tarif perdagangan.
Saham Amazon memang sempat jatuh 31% akibat ketakutan tarif, namun tim Ackman melihat penurunan ini sebagai peluang besar. Mereka meyakini bahwa dampak tarif terhadap pendapatan ritel Amazon akan sangat minim.
Dengan valuasi pasar lebih dari 2 triliun dolar AS, Amazon tetap menjadi pemain dominan tidak hanya di e-commerce, tetapi juga layanan cloud, logistik, dan periklanan digital. Permintaan konsumen tampaknya tetap kuat dan stabil.
Ryan Israel, Chief Investment Officer Pershing Square, menegaskan nilai bisnis Amazon yang beragam: “Salah satu yang membuat Amazon benar-benar unik adalah memiliki dua bisnis yang berbeda, yang masing-masing sangat berharga, tetapi berbagi kerangka kerja inti yang sama.”
Ekspansi Global dan Diversifikasi E-Commerce
Investasi di e-commerce juga dilakukan oleh para investor besar lainnya. Ryan Cohen, CEO GameStop (NYSE: GME) dan dikenal sebagai Raja Meme Stocks, telah menginvestasikan sekitar 1 miliar dolar AS secara pribadi di Alibaba (NYSE: BABA), menurut Reuters.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia Akhir Mei 2025, Prajogo Pangestu Mulai Naik
Stan Druckenmiller, investor sukses dari Soros Fund Management dan Duquesne Family Office, menanam modal tidak hanya di Amazon tetapi juga MercadoLibre (NASDAQ: MELI), yang dikenal sebagai Amazon versi Amerika Latin. Perusahaan ini juga menerima investasi besar dari Capital Research Global Investors senilai lebih dari 4,1 miliar dolar AS.
Mengapa E-Commerce?
Sektor e-commerce menawarkan perpaduan menjanjikan antara teknologi dan ritel. Selain itu, operasi bisnis yang beragam seperti yang dimiliki Amazon memberikan nilai tambah yang signifikan.
Ryan Israel juga menyoroti peran Amazon Web Services (AWS) dalam ledakan kecerdasan buatan (AI) saat konferensi laporan pendapatan kuartal pertama 2025.
Kesimpulannya, para pemimpin sektor e-commerce menunjukkan tingkat adaptabilitas yang tinggi, yang memberikan kepercayaan kepada para investor akan masa depan bisnis ini.