kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fluktuasi saham rendah, Obama bisa terpilih lagi


Selasa, 06 November 2012 / 08:47 WIB
Fluktuasi saham rendah, Obama bisa terpilih lagi
ILUSTRASI. Kurs Dolar-Rupiah di BCA, Jumat (20/8) KONTAN/Fransiskus Simbolon/12/08/2015


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Apa hubungan antara fluktuasi pergerakan pasar saham AS dengan presiden yang menjabat? Hubungan yang paling dapat dilihat secara kasat mata adalah kebijakan yang diambil presiden dalam menjaga stabilitas pasar modal dan perekonomian secara keseluruhan.

Namun, ada satu indikator lagi yang secara kebetulan dapat melihat bagaimana tanggapan pelaku pasar saham terhadap kepemimpinan presiden AS selama menjabat. Yakni, dengan melihat tingkat fluktuasi indeks acuan AS di pasar saham.  

Nah, pada tahun ini di mana pemilu AS akan digelar, tingkat fluktuasi indeks saham AS melorot ke level terendah dalam enam tahun terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, rata-rata kenaikan dan penurunan indeks Dow Jones Industrial Average per hari di sepanjang tahun ini adalah 0,54%. Ini merupakan fluktuasi terkecil bagi tahun pemilu AS sejak George Bush mengalahkan John Kerry pada 2004 lalu.

Fluktuasi harian rata-rata dalam 112 tahun adalah 0,75%. Dalam kurun waktu itu, 13 dari 17 penyelenggaran pemilu presiden AS dimenangkan oleh incumbent alias pemerintah yang berkuasa. Bandingkan dengan 6 dari 11 kali di mana incumbent kalah.  

Meski tingkat volatilitas pasar tidak bisa memprediksi siapa yang akan keluar sebagai pemenang, penurunan tingkat fluktuasi indeks saham acuan menunjukkan bahwa investor tidak mencemaskan bahwa harga saham akan naik turun mengikuti berita ekonomi yang ada. Ini menjadi potensi keuntungan yang besar bagi Presiden Barack Obama.

Pada saat yang bersamaan, indeks Dow Jones sudah reli sebanyak 65% sejak Obama duduk di kursi pemerintahan. Namun, indeks Dow tidak pernah menembus rekor baru sejak rekor terakhir di level 14.164,53 yang tercipta pada Oktober 2007 lalu. Selain itu, tidak ada pemimpin Demokrat yang memimpin di Gedung Putih sejak Perang Dunia II, dengan level Dow yang posisinya masih jauh dari level rekor.

"Ada tren di mana incumbent akan terpilih kembali saat pasar finansial bergerak positif. Jika pasar memiliki performa positif, itu artinya, ada kesempatan yang bagus bagi incumbent untuk memerintah kembali," jelas James McDonald, chief investment strategist Northern Trust Corp di Chicago.

Hal senada diungkapkan oleh Alan Gayle, senior strategist RidgeWorth Capital Management di Richmond, Virgina. Dia menilai, meski tidak menjamin secara politis, namun tingkat volatilitas saham menjadi barometer bagi psikologi investor.

Jika dirata-rata, indeks Dow Jones melaju 9,3% per tahun sebelum partai incumbent memerintah dan turun 4,5% saat partai incumbent kalah.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×