kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Focus Media terlilit dua skandal di Nasdaq (2)


Rabu, 30 November 2016 / 11:26 WIB
Focus Media terlilit dua skandal di Nasdaq (2)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Di masa awal membangun bisnis, miliarder periklanan Jason Jiang berhasil menggaet investor kakap semisal Goldman Sachs dan Softbank untuk menyuntikkan dana segar. Demi ekspansi, Jason membawa Focus Media berlabuh di bursa saham teknologi Nasdag (IPO) senilai US$ 172 juta pada 2005. Sayangnya, setelah lima tahun diperdagangkan di Nasdaq, Focus Media tersangkut dua skandal besar yakni transaksi akuisisi mencurigakan dan informasi kinerja bisnis yang palsu.

Selain memiliki passion di bisnis iklan, Jason Jiang terbilang andal bernegosiasi. Hal ini terbukti dari kemampuannya menjaring dana dari sejumlah investor kakap.

Di masa-masa awal membangun bisnis, Jason membutuhkan dana segar untuk meyakinkan klien besar dan memperbesar pangsa pasar. Apalagi, Jason sempat bangkrut di perusahaan iklan pertamanya.

Tahun 2003, Jason mengubah nama Aiqi menjadi Focus Media Advertising. Di Focus Media, Jason membutuhkan dana besar untuk menerapkan konsep baru di bidang periklanan yakni menggunakan media digital di beberapa tempat publik.

Awalnya Jason menarik beberapa pemodal swasta untuk masuk. Melihat peluang bisnis di beberapa kota besar masih besar, Focus Media menjadi lirikan beberapa investor. Mengutip Financeasia, sebelum mencatatkan sahamnya di bursa saham Nasdaq Amerika Serikat pada 2005, ada beberapa investor kakap yang menanamkan sahamnya di Focus Media. Beberapa di antaranya adalah Goldman Sachs yang menanamkan modal sebesar US$ 20 juta.

Selain itu, perusahaan investasi swasta Inggris 3i menanamkan dana sebesar US$ 10 juta dan Softbank asal Jepang juga mengucurkan dana sebesar US$ 40 juta di Focus Media.

Bernafsu ekspansi, Focus Media mulai mengeksekusi rencana IPO di bursa saham Nasdaq pada 2005. Ada tiga tujuan IPO yang dirancang Jason.  Pertama, mengembangkan jaringan papan iklan di beberapa kota besar dan menengah China. Kedua, meningkatkan belanja modal. Ketiga, mengakuisisi beberapa distributor iklan lokal di beberapa daerah untuk berkembang secara anorganik.


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×