Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ford Motor Co mengatakan pada hari Senin akan mengurangi sekitar 10% dari tenaga kerja globalnya atau sekitar sekitar 7.000 pekerjaan pada akhir Agustus sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih besar dalam sebuah langkah yang akan menghemat US$ 600 juta per tahun.
Dari jumlah pengurangan pekerja tersebut, sekitar 2.300 diantaranya dikabarkan berasal dari Amerika Serikat (AS).
"Untuk berhasil dalam industri kompetitif kita, dan menempatkan Ford untuk menang di masa depan yang cepat berubah, kita harus mengurangi birokrasi, memberdayakan manajer, mempercepat pengambilan keputusan, fokus pada pekerjaan yang paling berharga dan memangkas biaya," kata Chief Executive Ford, Jim Hackett.
Pemangkasan terjadi disaat Presiden AS Donald Trump menjanjikan peningkatan lapangan kerja sektor otomotif sebagai tujuan utama. Trump telah mengkritik keras pembuat mobil, terutama General Motors Co, untuk memotong jumlah pekerjaan, tetapi telah berfokus terutama pada pengurangan pekerja kerah biru di pabrik daripada pekerja kerah putih.
Pekerjaan restrukturisasi berlanjut di Eropa, Cina, Amerika Selatan dan Grup Pasar Internasional. Dalam pemotongan itu, Hackett mengatakan akan menghilangkan hampir 20% manajer tingkat atas untuk mengurangi birokrasi dan mempercepat pengambilan keputusan.
Pemberitahuan kepada karyawan yang terpengaruh Amerika Utara akan dimulai Selasa dan mayoritas akan selesai pada 24 Mei. Sebelum mendesain ulang operasinya, Ford memiliki hingga 14 lapisan organisasi, tetapi itu akan dikurangi menjadi sembilan pada akhir tahun, kata Hackett.