Reporter: Dyah Megasari |
NEW YORK. Gugatan Yahoo kepada Facebook memancing komentar pendiri Friendster, Jonathan Abrams. Bisa jadi, komentar Abrams bisa menguatkan Facebook menghadapi tudingan Yahoo.
"Saya kira Facebook tidak mengambil apa pun dari Yahoo. Namun yang jelas, Yahoo telah meniru Friendster," tulis Abrams di akun Twitter-nya.
Menurut dia, pada tahun 2006, Friendster telah mendaftarkan hak paten pertamanya dalam teknologi jejaring sosial. Paten tersebut menyebutkan bagaimana proses seseorang terkoneksi dengan orang lain dalam jejaring sosial. Friendster adalah pemilik pertama paten sistem ini.
Google sempat menawar untuk membeli Friendster sebesar US$ 30 juta namun Friendster menolak. Keputusan ini dikenal sebagai keputusan paling buruk dalam sejarah Silicon Valley. Rupanya kehadiran Facebook sebagai jejaring sosial berhasil menggeser popularitas Friendster.
Tahun 2009, Friendster pun "menyerah", dibeli oleh MOL Global, dan diubah menjadi portal game.
Paten jejaring sosial yang dimiliki Friendster dibeli Facebook dari MOL Global seharga US$ 30 juta. Kini, paten tersebut sudah berharga US$ 100 juta.
Paten ini sangat luas cakupannya, termasuk di dalamnya adalah sistem dan metode mengelola jaringan sosial online, membuat feeding update ke halaman awal pengguna dan membagikan konten dari sumber eksternal ke jejaring sosial.
Selain itu tentu saja, metode untuk menentukan bagaimana seseorang bisa terhubung di jejaring sosial. Paten inilah yang, diklaim mantan pendiri Friendster, telah ditiru Yahoo untuk jejaring sosial Yahoo 360.
Meski tidak menjelaskan secara rinci, wacana ini bisa menjadi pertimbangan Facebook untuk menggugat balik Yahoo. (Kompas.com)