kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gagal selesaikan krisis, Hariri mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Lebanon


Rabu, 30 Oktober 2019 / 07:39 WIB
Gagal selesaikan krisis, Hariri mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Lebanon
ILUSTRASI. Seorang demonstran duduk di tiang sambil membawa bendera Lebanon selama protes anti-pemerintah di pusat kota Beirut, Lebanon, 29 Oktober 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Saad Al-Hariri mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Lebanon pada Selasa (29/10), lantaran gagal dalam usaha untuk menyelesaikan krisis akibat protes besar terhadap elit yang berkuasa dan membawa negaranya ke kekacauan yang lebih parah.

Hariri mengumumkan pengunduran dirinya setelah massa yang setia kepada muslim Syiah Hizbullah dan gerakan Amal menyerang serta menghancurkan sebuah kamp milik demonstran anti-pemerintah di Beirut.

Ini adalah perselisihan yang paling serius di jalanan Beirut sejak 2008, ketika pejuang Hizbullah menguasai ibu kota dalam konflik bersenjata singkat melawan tentara Lebanon yang setia kepada Hariri dan sekutunya pada saat itu.

Baca Juga: Lebanon deklarasikan ekonomi negara dalam keadaan darurat, apa yang terjadi?

Pengunduran diri Hariri menunjukkan meningkatnya ketegangan politik yang mungkin mempersulit pembentukan pemerintahan baru yang mampu mengatasi krisis ekonomi Lebanon yang terburuk sejak perang saudara 1975-1990.

Kepergian Hariri, yang mendapat dukungan dari sekutu Barat dan Arab Teluk Sunni, menimbulkan pertaruhan dan mendorong Libanon ke dalam siklus tak terduga. Lebanon bisa berakhir di bawah kekuasaan Hizbullah dengan dukungan Iran, yang membuatnya lebih sulit untuk menarik investasi asing.

Lebanon sendiri telah lumpuh oleh gelombang unjuk rasa yang belum pernah terjadi sebelumnya, protes terhadap korupsi merajalela.

"Selama 13 hari rakyat Lebanon telah menunggu keputusan untuk solusi politik yang menghentikan kerusakan (ekonomi). Dan saya telah mencoba, selama periode ini, untuk menemukan jalan keluar, yang melaluinya untuk mendengarkan suara rakyat," ujar Hariri seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Iran mengutuk Inggris karena masukkan Hezbollah dalam daftar teroris

"Ini adalah waktu bagi kita untuk memiliki kejutan besar untuk menghadapi krisis," kata Hariri. "Untuk semua mitra dalam kehidupan politik, tanggung jawab kita hari ini adalah bagaimana kita melindungi Lebanon dan menghidupkan kembali ekonominya," ucap dia..

Ketika malam tiba, para demonstran kembali ke pusat kota Beirut sambil melambaikan bendera Lebanon, yang tampaknya tidak terpengaruh oleh kekerasan yang terjadi sebelumnya. Beberapa menggambarkan pengunduran diri Hariri sebagai kemenangan bagi "pemberontakan 17 Oktober" dan mengatakan, serangan terhadap kamp telah melipatgandakan tekad mereka.

"Apa yang terjadi adalah titik kekuatan bagi kita. Jika para penjahat datang dalam jumlah yang lebih besar, begitu juga dengan kami," kata Kamal Rida, pengunjuk rasa di pusat Beirut kepada Reuters.  "Kamp yang rusak bisa dibangun kembali, mudah," imbuhnya.




TERBARU

[X]
×