Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Iran mengutuk keputusan Inggris karena memasukkan Hezbollah dalam daftar organisasi teroris. Iran menilai Inggris telah mengabaikan keinginan sebagian besar rakyat Lebanon dan peran Hezbollah yang disokong Teheran tersebut dalam memerangi Negara Islam.
Pada hari Senin lalu, Inggris mengumumkan akan memasukkan Hezbollah dalam daftar kelompok teroris. Hal ini sejalan dengan tudingan Washington, Amerika Serikat (AS) yang menyebut kelompok ini sebagai teroris. Inggris menilai pengaruh Hezbollah tidak stabil di Timur Tengah.
"Keputusan Inggris ini, dengan sengaja mengabaikan rakyat Lebanon dan legitimasi serta posisi hukum Hezbollah dalam struktur administrasi dan politik di Lebanon,"ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi pada Sabtu (2/3), seperti dikutip oleh kantor berita negara IRNA.
Bahram melanjutkan, pengaruh Hezbollah telah berkembang di wilayahg Lebanon sampai ke rumah-rumah rakyatnya. Hezbollah mengendalikan tiga dari 30 kementerian dalam pemerintahan Perdana Menteri Saad al-Hariri yang didukung Barat. Ini merupakan jumlah terbesar yang pernah ada.
Qasemi menambahkan, selain membantu menjaga integritas teritorial Lebanon selama beberapa dekade terakhir, Hezbollah juga telah menjadi salah satu pilar yang mengobarkan perang melawan terorisme dan kelompok teroris seperti Negara Islam di kawasan tersebut.
Iran dan Hezbollah, yang didirikan pada 1982 oleh Pengawal Revolusi Iran, merupakan pemain utama dalam perang di Suriah dan perang melawan kelompok-kelompok militan yang menentang Presiden Bashar al-Assad, yang meliputi Negara Islam.