kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Gangguan IT Melanda Maskapai Penerbangan dan Perusahaan di Beberapa Negara


Jumat, 19 Juli 2024 / 15:15 WIB
Gangguan IT Melanda Maskapai Penerbangan dan Perusahaan di Beberapa Negara
ILUSTRASI. Pemadaman teknologi informasi (TI) yang meluas telah mengakibatkan gangguan besar pada maskapai penerbangan dan berbagai perusahaan. REUTERS/AAP Image/Dean Lewins


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemadaman teknologi informasi (TI) yang meluas telah mengakibatkan gangguan besar pada maskapai penerbangan dan berbagai perusahaan di berbagai negara, termasuk Singapura, Amerika Serikat, dan Australia. 

Insiden ini mempengaruhi layanan-layanan penting seperti penerbangan, perbankan, dan operasi perusahaan, yang menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Asal Mula Pemadaman Siber

Gangguan ini tampaknya berasal dari masalah pada perusahaan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike. 

Baca Juga: Darurat Keamanan Siber Demi Data Publik Aman

Pada hari Jumat (19/7), CrowdStrike mengakui bahwa mereka telah menerima "laporan yang meluas tentang BSOD pada host Windows", yang mengacu pada "layar biru kematian" yang biasa digunakan untuk menggambarkan kerusakan sistem pada sistem operasi Microsoft Windows. 

BSOD ini menyebabkan sistem operasi tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga mengganggu berbagai layanan yang bergantung pada sistem tersebut.

Dampak Global Pemadaman

Pemadaman ini memberikan dampak yang signifikan pada industri penerbangan. Maskapai penerbangan di seluruh dunia melaporkan gangguan pada sistem mereka, yang menyebabkan keterlambatan penerbangan dan ketidaknyamanan bagi penumpang. Bandara-bandara utama di Singapura, Amerika Serikat, dan Australia mengalami kekacauan operasional, dengan ribuan penumpang terdampar.


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×