CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Gara-gara corona, tingkat pengangguran di Korea cetak rekor tertinggi dalam 10 tahun


Rabu, 10 Juni 2020 / 07:17 WIB
Gara-gara corona, tingkat pengangguran di Korea cetak rekor tertinggi dalam 10 tahun
ILUSTRASI. Tingkat pengangguran di Korea Selatan cetak rekor tertinggi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Tingkat pengangguran di Korea Selatan di bulan Mei, melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun. Pandemi virus corona menjadi penyebab utama setelah banyak sektor bisnis yang memangkas dan menghentikan perekrutan. 

Rabu (10/6), Badan Statistik Korea merilis, tingkat pengangguran pada bulan Mei capai 4,5%, naik dari 3,8% di bulan April. Ini juga menjadi level tertinggi sejak Januari 2010. 

Selain itu, jumlah pekerja juga turun 392.000 dari tahun lalu menjadi 26,93 juta. Walau turun, namun paling tidak jumlahnya lebih kecil dari penurunan 476.000 pada bulan April lalu. 

Jumlah orang yang menyerah mencari pekerjaan juga naik untuk bulan ketiga berturut-turut di bulan Mei, setelah bertambah 39.000 dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ahli PBB sebut kekurangan pangan meluas di Korea Utara, DK harus pertimbangkan sanksi

"PHK terbesar masih dari pengecer kecil, restoran dan penginapan. Tampaknya ada beberapa perbaikan di restoran tetapi toko-toko kecil lainnya tampaknya masih berjuang," kata seorang pejabat Statistik Korea.

Pandemi virus corona menjadi hantaman bagi karyawan paruh waktu atau yang bekerja secara harian. Bahkan jumlah pekerja paruh waktu anjlok hingga 501.000 di bulan Mei lalu.

Lenyapnya pekerjaan menambah tantangan bagi ekonomi terbesar keempat Asia pada saat para pembuat kebijakan semakin mengandalkan permintaan domestik untuk menopang pertumbuhan karena ekspor anjlok.

Optimisme tentang rebound cepat dalam konsumsi masih diragukan karena negara melihat kebangkitan kasus virus dari tempat-tempat ramai seperti gereja dan pusat hiburan setelah keberhasilan awal dalam menahan wabah.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×