Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - N'djemna. Bentrokan maut terjadi antara pengembala dengan petani di Chad Selatan pada pekan lalu. Sebanyak 10 orang tewas akibat bentrokan tersebut.
Diwartakan kantor berita AFP Minggu (30/8/2020), jaksa penuntut setempat menjelaskan, bentrokan terjadi karena ada pengembala yang kehilangan seekor sapi. Hasil penelusuran, sapi tersebut berada di sebuah ladang pertanian.
Baca juga: Depok berlakukan jam malam mulai hari ini, Senin 31 Agustus 2020
Lalu, para pengembala mengirim satu orang untuk mengambil dan membawa pulang sapi tersebut. Tapi, ia malah pulang tinggal nama karena dibunuh.
Para petani lalu menyerang para penggembala lainnya di hari pemakaman korban. Bentrokan antara petani yang menetap di sana dan penggembala Arab nomaden pun terjadi. Banyak dari mereka yang bersenjata.
Insiden ini dilaporkan AFP makin memburuk di Sahel, daerah yang gersang dan konflik perebutan lahan sering terjadi. Sebagian besar insiden terjadi ketika penggembala, yang terkadang melintasi perbatasan dari Sudan, mengarahkan ternak mereka ke ladang petani.
Hewan-hewan itu lalu menginjak-injak tanaman dan akhirnya memicu konfrontasi antara kedua kelompok. "Sebanyak 10 orang tewas termasuk utusan penggembala yang dikuburkan," kata Brahim Ali Kolla jaksa penuntut di Moundou, kota terbesar kedua di Chad.
Baca juga: Inilah biaya pembuatan STNK hilang
Semua korban tewas adalah dari pihak penggembala Arab nomaden, tambahnya. Total 43 orang yang terlibat dalam bentrokan ini telah ditangkap, termasuk 6 perangkat desa dan para kepala desa.
Pada Senin (31/8/2020) di wilayah lain Chad selatan, 3 penggembala dan 8 petani tewas dalam bentrokan lain. Chad selatan yang iklimnya lebih sejuk banyak dituju para penggembala dari gurun Sahel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sapi Hilang Picu Bentrokan Petani dan Penggembala, 10 Orang Tewas",
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara