kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gawat, China kekurangan pasokan alat medis untuk menanggulangi virus corona


Selasa, 28 Januari 2020 / 15:25 WIB
Gawat, China kekurangan pasokan alat medis untuk menanggulangi virus corona
ILUSTRASI. Perawatan pasen virus corona di Wuhan, China (15/1/2020). THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES. MUST ON SCREEN COURTESY 'THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Korban tewas akibat wabah virus corona di China telah melonjak menjadi 106 dan 1.771 kasus baru telah dikonfirmasi oleh otoritas China pada Selasa pagi.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi hampir 4.500 di China saja, dengan 26 kematian baru dilaporkan di negara itu pada hari Selasa. Sebagian besar dari mereka yang telah meninggal berasal dari provinsi Hubei, di episentrum wabah.

Baca Juga: Hindari virus corona, Jepang sewa pesawat untuk evakuasi warganya dari Wuhan

Selain transmisi udara, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan bahwa virus corona juga dapat disebarkan melalui kontak fisik.

Masa inkubasi virus baru rata-rata antara tiga sampai tujuh hari, dengan yang terpanjang tidak lebih dari 14 hari.

NHC menyatakan, menambahkan bahwa jenis virus corona 85% mirip dengan sindrom pernafasan akut akut (Sars) dan virus ini dapat menginfeksi anak-anak dan bayi, tetapi gejalanya relatif ringan.

Baca Juga: Asal-usul virus corona dari pasar seafood Wuhan diragukan, China bungkam

Celakanya, Wakil Kepala Biro Administrasi Medis NHC Jiao Yahui mengatakan pihaknya kekurangan pasokan medis untuk menahan wabah virus corona dan mengobati orang yang terinfeksi.

Jiao mengatakan China mengirim sekitar 6.000 tenaga medis ke Hubei, dengan lebih dari 4.000 di antaranya sudah ada di sana dan 1.800 lainnya dijadwalkan tiba Selasa malam untuk bekerja di Wuhan dan tujuh kota lainnya di provinsi itu. 

Di Wuhan, lebih dari 10.000 tempat tidur rumah sakit telah tersedia untuk mengakomodasi meningkatnya jumlah pasien. 

Baca Juga: Virus corona makin mencemaskan, China tunda jadwal masuk sekolah

Tetapi Jiao mengakui bahwa beberapa personel tambahan tidak dapat dikerahkan secara efektif, karena kurangnya pasokan medis seperti pakaian pelindung.

"Kekurangan pakaian pelindung adalah masalah yang paling umum dan beberapa tenaga medis kami belum bisa pergi ke garis depan karena hal itu," katanya seperti dikutip South China Morning Post.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×