Sumber: Wall Street Journal,CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Negosiasi perdagangan berisiko tinggi antara AS dan China mengalami masalah ketika kedua negara berusaha untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan terbatas.
Kayla Tausche dari CNBC melaporkan, dengan mengutip sumber-sumber yang mengetahui detil masalah tersebut, pihak AS berusaha untuk mengamankan konsesi yang lebih kuat dari China untuk mengatur perlindungan kekayaan intelektual dan menghentikan praktik transfer teknologi paksa sebagai imbalan untuk menarik kembali pemberlakuan sejumlah tarif.
Sayangnya, perundingan kedua belah pihak mengalami kebuntuan meskipun AS dan China mengatakan mereka pada prinsipnya sudah memiliki perjanjian kurang dari sebulan yang lalu.
Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan hambatan dalam perundingan dagang, menambahkan China ragu untuk berkomitmen untuk sejumlah produk pertanian tertentu dalam teks kesepakatan potensial.
Baca Juga: Yield SUN kembali naik respon atas ulah Trump soal AS-China
Melansir Wall Street Journal, Presiden Donald Trump mengklaim bulan lalu, China telah setuju untuk membeli barang-barang pertanian AS hingga US$ 50 miliar setiap tahun. Ini merupakan bagian dari apa yang disebut kesepakatan perdagangan fase satu.
Akan tetapi, menurut sumber Wall Street Journal, China ragu-ragu untuk menempatkan komitmen numerik dalam teks perjanjian potensial.
Baca Juga: Trump bikin ulah, harga minyak melorot
Mengingatkan saja, kedua negara sepakat untuk melakukan gencatan senjata bulan lalu dan mulai bekerja untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan terbatas yang diperkirakan akan ditandatangani akhir bulan ini.
China bersikeras untuk menarik kembali tarif yang ada sebagai bagian dari kesepakatan itu, tetapi AS telah menunjukkan perlawanan terhadap penghapusan tersebut.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan kepada CNBC pada hari Selasa bahwa tidak akan ada penyesuaian tarif sampai kesepakatan perdagangan dengan China dibuat. Dia menambahkan kedua belah pihak telah membuat kemajuan dalam sejumlah isu seperti pencurian IP, layanan keuangan, stabilitas mata uang, komoditas dan pertanian.
Baca Juga: Duh, peretas China diduga membobol data asosiasi industri AS terkait perang dagang
Pemerintahan Trump telah mengenakan tarif lebih dari US$ 500 miliar pada barang-barang China. Sementara Beijing telah mengenakan bea sekitar US$ 110 miliar pada produk-produk Amerika.