kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gejala baru tak biasa pasien corona, mulai konjungtivitis hingga ruam kaki


Kamis, 15 Oktober 2020 / 04:13 WIB
Gejala baru tak biasa pasien corona, mulai konjungtivitis hingga ruam kaki


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia masih mencemaskan penyebaran virus corona yang sudah menyebar di hampir semua negara. Data terkini menunjukkan, sudah lebih dari 38 juta orang di dunia terinfeksi virus corona selama lebih dari 9 bulan sejak pertama virus ini dilaporkan di Wuhan, China akhir Desember 2019. 

Lebih dari satu juta orang lainnya meninggal dunia. Diketahui, orang yang terinfeksi Covid-19 umumnya mengalami gejala batuk kering, demam lebih dari 37,3 derajat celsius, dan kelelahan. 

Sementara pada kasus tertentu, ada pula gejala Covid-19 yang tidak biasa. Seperti di antaranya konjungtivitis (mata merah), hilangnya indera perasa atau penciuman atau anosmia, gejala neurologis dan muncul ruam pada tangan atau kaki. 

Berikut penjelasannya: 

1. Munculnya ruam

Mengutip pemberitaan Kompas.com, (2/5/2020), gejala baru muncul pada pasien Covid-19 yakni adanya reaksi yang menyebabkan munculnya ruam pada kulit, misalnya pada ruas jari kaki. Adapun reaksi ruam ini muncul seperti pasien yang mengalami demam berdarah dengue (DBD), ruam seperti campak, dan pernio. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 dekati 350.000, ini 15 gejala virus corona menurut WHO

Menurut USA Today, gejala ini pertama kali dicatat pada bulan Maret oleh ahli dermatologi Italia. Gejala ini lebih banyak terjadi pada pasien anak-anak dan dewasa muda dan ditandai oleh lesi biru atau ungu yang muncul di jari kaki. 

Sementara, Ketua Dermatologi di MedStar Washington Hospital Center, dr Vesna Petronic-Rosic mengungkapkan ada keterkaitan antara ruam kulit dengan infeksi virus corona. Ia memaparkan, hampir hingga 20% dari individu yang mendapatkan infeksi akan mengalami beberapa jenis penyakit kulit manifestasi kulit. 

Baca Juga: Promo Tupperware Oktober 2020 edisi bekal jalan-jalan

Mengenai kenampakan ruam pada "jari kaki Covid-19", Vesna mengatakan, rupa ruam yakni terlihat seperti radang dingin pada kaki dengan sedikit, mugkin bintik-bintik merah muda, berair atau ungu. 

Diketahui, pasien dengan gejala kulit ini tampaknya tidak menunjukkan gejala khas lain yang berkaitan dengan virus corona, termasuk sesak napas, batuk, dan demam.

2. Anosmia

Selain itu, gejala tidak umum lainnya dari infeksi Covid-19 yakni anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman (hidung). Dilansir dari Kompas.com, (28/9/2020), American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery melaporkan, bukti anektodal yang terkumpul dari situs-situs di seluruh dunia menunjukkan bahwa anosmia dan dysgeusia (hilangnya kemampuan perasa) menjadi gejala signifikan Covid-19. 

Pada kasus tertentu, anosmia terjadi pada pasien positif Covid-19 dengan tanpa gejala. Di Italia, sebanyak 64% dari 202 pasien Covid-19 dengan gejala ringan juga mengalami anosmia. 

Baca Juga: Setelah sembuh dari corona, ini yang harus kamu lakukan

Laporan lain dari The Royal College of Surgeons of England yakni sebagian besar pasien Covid-19 dari Korea Selatan, China, Jerman, dan Italia mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan indera penciuman. 

3. Neurologis 

Selanjutnya, gejala baru dari pasien positif Covid-19 yang tengah menjadi sorotan yakni gejala neurologis. Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, (8/10/2020), gejala neurologis muncul dimulai dari gejala-gejala ringan, seperti kesulitan fokus atau perhatian, memori jangka pendek, konsentrasi, hingga kesulitan menjalani multitasking. 

Baca Juga: Awas! Infeksi ulang Covid-19 meningkat, ancam kekebalan pada virus

Adapun temuan itu dipublikasikan dalam jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology. Selain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa pasien dapat terus mengalami gejala-gejala ini setelah putih dari Covid-19. Peneliti di Northwestern Medicine mengamati 82% dari 502 pasien pertama di 10 rumah sakit mengalami masalah yang berasal dari sistem saraf. 

Kemudian, laporan lain yakni sepertiga pasien mengalami jenis masalah neurologis serius, misalnya ensefalopati atau fungsi otak yang mengalami perubahan. 

(Sumber: Kompas.com/Vina fadhrotul Mukaromah | Editor: Sari Hardiyanto, Inggried Dwi Wedhaswary)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, Ini Gejala Baru Pasien Corona, dari Ruam Kaki hingga Neurologis"
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Rizal Setyo Nugroho



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×