Reporter: kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
RS Indonesia tetap berusaha beroperasi
Di tengah serangan Israel yang tak berkesudahan, Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan, serangan di Gaza sudah berlangsung selama 36 hari.
Gempuran Israel tak hanya menyasar pemukiman, namun juga tempat ibadah seperti masjid dan gereja, sekolah, dan tempat pengungsian.
Terkait kondisi RS Indonesia saat ini, Sarbini mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut mencoba bertahan dan beroperasi.
RS Indonesia tetap menjalankan tugasnya di tengah kegelapan dan keterbatasan obat.
"Karena ini adalah satu-satunya tumpuan harapan masyarakat Gaza Utara untuk berlindung dan mendapatkan akses pengobatan," ujar Sarbini dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu.
Baca Juga: Kemenlu Pastikan Sebanyak 6 WNI di Gaza Palestina dalam Kondisi Selamat
MER-C kirimkan surat terbuka ke pemerintah Indonesia
Lebih lanjut, Sarbini mengatakan bahwa MER-C mengirimkan surat terbuka ke pemerintah Indonesia berisi permintaan untuk menyelamatkan RS Indonesia dan Gaza.
Ia menyampaikan, RS Indonesia adalah aset bangsa yangdibangun dari dana rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Tak hanya itu, pembangunan rumah sakit tersebut juga dikerjakan oleh anak bangsa. Namun, RS Indonesia yang terletak di Gaza bagian utara menjadi sasaran fitnah dan framing dari Israel untuk melegitimasi serangan ke fasilitas kesehatan ini.
"Kami berharap Bapak Presiden dengan segala kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki untuk dapat melakukan perubahan dan menyelamatkan RS Indonesia di Jalur Gaza," imbuh Sarbini.
"Kami berharap, pada kesempatan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Bapak dapat menyampaikan hal ini, memberikan tekanan kepada dunia, khususnya kepada Amerika Serikat agar segera mengadakan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menyelamatkan Rumah Sakit Indonesia dari serangan Israel," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "RS Indonesia di Gaza Pakai Minyak Goreng untuk Nyalakan Listrik"