Reporter: kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Serangan Israel masih terus terjadi di wilayah Gaza, Palestina. Salah satu sasarannya adalah wilayah di sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia.
Meski demikian, RS Indonesia terus berjibaku menangani warga Gaza, Palestina yang terluka akibat serangan Israel. Namun, serangan yang bertubi-tubi ditambah blokade Israel di Gaza menyebabkan RS Indonesia kesulitan bahan bakar.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan, RS Indonesia kesulitan bahan bakar untuk menyalakan generator listrik. Beruntung, serangan Israel di Gaza juga tidak mengenai RS Indonesia. Serangan Israel hanya mengenai wilayah di sekitar rumah sakit.
"Saat ini RS kesulitan bahan bakar untuk menjalankan generator listrik. Tiga WNI memilih tinggal karena alasan tugas kemanusiaan," ujar Direktur Perlindungan WNI, Kemenlu, Judha Nugraha, dikutip dari Kompas.com, Minggu (12/11/2023).
RS Indonesia gelap gulita
Relawan MER-C yang bertugas di RS Indonesia di Gaza, Fikri Rofiul Haq, menggambarkan situasi terkini ketika rumah sakit dalam kondisi kehabisan bahan bakar.
Dalam video yang dikirimkan Fikri yang juga diunggah di akun Instagram @mercindonesia, tampak situasi RS Indonesia gelap gulita karena listrik tidak menyala.
Petugas hanya mengandalkan penerangan dari lampu ponsel ketika berjalan di lorong RS Indonesia. Meski begitu, Fikri menyampaikan, tidak semua aliran listrik dimatikan.
Masih ada beberapa ruangan yang listriknya menyala, seperti ruang operasi, perawatan intensif, IGD, dan pompa air.
Baca Juga: Menlu: 1 Keluarga WNI di Gaza Berhasil Dievakuasi ke Mesir
Fikri mengatakan, pemakaian listrik di RS Indonesia sudah dikurangi sejak Jumat (10/11/2023) pukul 10.00 waktu setempat.
"Kamis malam itu kami mendengar dari ketua servis Rumah Sakit Indonesia bahwa Jumat mereka akan mengatur aliran listrik di RS Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (12/12/2023).
"Hanya beberapa saja ruangan akan dinyalakan selebihnya akan padam karena untuk menghemat bahan bakar," tambahnya.
RS Indonesia pakai minyak goreng sebagai bahan bakar
Lebih lanjut, Fikri menjelaskan bahwa RS Indonesia membeli minyak goreng untuk mencoba menyalakan aliran listrik. Minyak goreng dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM).
"Namun, percobaan ini tidak untuk dua generator besar yang dimiliki RS Indonesia, tapi pada generator kecil yang beberapa waktu lalu dibeli dan dibawa ke Rumah Sakit Indonesia," sambungnya.
Baca Juga: Warga Gaza Palestina Menceritakan Rasa Takut dan Ditinggalkan
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Fikri mengatakan bahwa minyak goreng tersebut diperoleh dengan cara membelinya di Gaza.
"Ya," ujarnya secara singkat.
Kompas.com berusaha menghubungi Fikri lebih lanjut namun pesan WhatsApp yang dikirimkan tidak lagi terkirim.
RS Indonesia tetap berusaha beroperasi
Di tengah serangan Israel yang tak berkesudahan, Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan, serangan di Gaza sudah berlangsung selama 36 hari.
Gempuran Israel tak hanya menyasar pemukiman, namun juga tempat ibadah seperti masjid dan gereja, sekolah, dan tempat pengungsian.
Terkait kondisi RS Indonesia saat ini, Sarbini mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut mencoba bertahan dan beroperasi.
RS Indonesia tetap menjalankan tugasnya di tengah kegelapan dan keterbatasan obat.
"Karena ini adalah satu-satunya tumpuan harapan masyarakat Gaza Utara untuk berlindung dan mendapatkan akses pengobatan," ujar Sarbini dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu.
Baca Juga: Kemenlu Pastikan Sebanyak 6 WNI di Gaza Palestina dalam Kondisi Selamat
MER-C kirimkan surat terbuka ke pemerintah Indonesia
Lebih lanjut, Sarbini mengatakan bahwa MER-C mengirimkan surat terbuka ke pemerintah Indonesia berisi permintaan untuk menyelamatkan RS Indonesia dan Gaza.
Ia menyampaikan, RS Indonesia adalah aset bangsa yangdibangun dari dana rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Tak hanya itu, pembangunan rumah sakit tersebut juga dikerjakan oleh anak bangsa. Namun, RS Indonesia yang terletak di Gaza bagian utara menjadi sasaran fitnah dan framing dari Israel untuk melegitimasi serangan ke fasilitas kesehatan ini.
"Kami berharap Bapak Presiden dengan segala kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki untuk dapat melakukan perubahan dan menyelamatkan RS Indonesia di Jalur Gaza," imbuh Sarbini.
"Kami berharap, pada kesempatan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Bapak dapat menyampaikan hal ini, memberikan tekanan kepada dunia, khususnya kepada Amerika Serikat agar segera mengadakan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menyelamatkan Rumah Sakit Indonesia dari serangan Israel," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "RS Indonesia di Gaza Pakai Minyak Goreng untuk Nyalakan Listrik"