Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HUA HIN. Gelombang ledakan yang terkoordinir terjadi di Hua Hin, Thailand, sejak Kamis (11/8) malam hingga Jumat (12/8) ini. Sejumlah orang dinyatakan tewas dan belasan orang lainnya luka-luka.
Di antara mereka yang terluka adalah 10 orang warga asing yang tengah berlibur di kota pantai Hua Hin.
Hingga berita ini diturunkan, belum jelas siapa pihak yang bertanggungjawab dibalik ledakan tersebut. Namun, melihat waktu ledakan dan lingkup wilayah, diprediksi bom tersebut dilakukan oleh kelompok yang memberontak terhadap junta militer Thailand.
Pada akhir pekan lalu, junta militer sukses menyelenggarakan referendum terhadap konstitusi yang akan meningkatkan kekuasaan militer di masa yang akan datang.
Ledakan terjadi bersamaan dengan ulang tahun Ratu Thailand Sirikit.
Dua ledakan pertama terjadi malam kemarin di jalanan sibuk di kota turis Hua Hin. Jumat pagi, kembali terjadi ledakan di kota ini.
Polisi dan media Thailand melaporkan, ledakan lainnya terjadi di kota Phuket, Trang, dan Surat Thani.
Shane Brett, salah seorang turis menceritakan, terjadi kepanikan setelah ledakan pertama terjadi. Ledakan itu menyebabkan satu orang wanita Thailand tewas dan 20 orang lainnya luka-luka. Sebagian dari mereka adalah warga asing.
Menurut Letnan Jenderal Sithichai Srisopacharoenrath, bom yang meledak Kamis kemarin diatur dengan remote control.
Dia bilang, kedua perangkat bom tersebut disembunyikan di dalam tanaman dan diletakkan di jalanan yang dipenuhi restoran, bar, dan pedagang kaki lima. Tempat tersebut memang ramai dipenuhi oleh turis asing.
Pada Jumat pagi, dua bom meledak lagi di Hua Hin. Pada kejadian ini, seorang tewas dan empat lainnya luka-luka.
Tidak hanya itu, bom kembar lainnya juga meledak di depan dua kantor polisi di Surat Thani, Thailand Selatan.
Media Thailand juga melaporkan, pada Kamis pagi, bom juga meledak di provinsi Trang yang menewaskan satu orang dan melukai enam orang lainnya.
Perekonomian Thailand berjalan tersendat sejak militer berkuasa lewat kudeta pada 2014 lalu. Namun, sektor pariwisata masih tetap menyumbang pendapatan yang tidak sedikit terhadap ekonomi Thailand. Sepanjang 2016 ini, lebih dari 14 juta orang turis berkunjung ke Thailand, naik dari posisi 12,5 juta orang di tahun sebelumnya.