Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Dalam peringatan pertamanya, badan cuaca Jepang mengatakan gempa besar alias megathrust kemungkinan besar terjadi setelah guncangan berkekuatan 7,1 skala Richter di wilayah selatan negara itu terjadi pada Kamis (8/8/2024) yang menyebabkan 14 orang terluka.
Mengutip Channel News Asia, Di sebuah supermarket Tokyo pada Sabtu (10/8/2024), sebuah tanda dipasang untuk meminta maaf kepada pelanggan atas kekurangan produk tertentu yang dikaitkan dengan "laporan media terkait gempa".
"Potensi pembatasan penjualan sedang diberlakukan", kata pengumuman itu.
Dijelaskan pula bahwa air minum kemasan sudah dijatah karena pengadaan yang "tidak stabil".
Pada Sabtu pagi, situs web raksasa e-commerce Jepang Rakuten menunjukkan toilet portabel, makanan kaleng, dan air minum kemasan berada di puncak daftar barang yang paling banyak dicari.
Beberapa pengecer di sepanjang garis pantai Pasifik juga melaporkan permintaan pasokan terkait bencana serupa yang tinggi, menurut laporan media lokal.
Peringatan tersebut menyangkut "zona subduksi" Palung Nankai di antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik, tempat gempa bumi dahsyat pernah terjadi di masa lalu.
Baca Juga: Tinggal Tunggu Waktu, BMKG Sebut Indonesia Bisa Dilanda Gempa Megathrust M 8,9
Lokasi itu telah menjadi lokasi gempa bumi dahsyat berkekuatan delapan atau sembilan setiap satu atau dua abad. Pemerintah pusat sebelumnya memperkirakan gempa besar berikutnya dapat terjadi dalam 30 tahun ke depan dengan probabilitas sekitar 70%.
Namun, para ahli menekankan risikonya, meskipun tinggi, masih rendah.
Kementerian pertanian dan perikanan Jepang mendesak orang-orang untuk menahan diri dari menimbun barang secara berlebihan.
Gempa berkekuatan 5,3 skala Richter mengguncang wilayah Kanazawa dekat Tokyo pada hari Jumat, memicu alarm darurat di ponsel dan menghentikan sementara operasi kereta cepat.
Sebagian besar seismolog percaya guncangan hari Jumat tidak memiliki hubungan langsung dengan gempa besar Palung Nankai, dengan alasan jarak.
Di platform media sosial X, kiriman spam yang memanfaatkan ketakutan akan gempa besar berkembang pesat.
Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan spam yang disamarkan sebagai kiat bermanfaat terkait gempa bumi diunggah setiap beberapa detik di X, dengan tautan yang mengarahkan pengguna ke situs porno atau e-commerce.
"Kiriman semacam itu semakin mempersulit pengguna untuk mendapatkan informasi asli tentang gempa bumi," kata NHK.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,3 Melanda Tokyo, Sehari Pasca Pemerintah Rilis Peringatan Darurat
Berada di atas empat lempeng tektonik utama, kepulauan Jepang yang berpenduduk 125 juta orang itu mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun, sebagian besar gempa bumi kecil.
Pada tanggal 1 Januari, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter dan gempa susulan yang dahsyat menghantam Semenanjung Noto di pantai Laut Jepang, menewaskan sedikitnya 318 orang, merobohkan bangunan, dan menghancurkan jalan.