kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Gencatan Senjata Israel–Hamas Dimulai, Ribuan Pengungsi Pulang ke Gaza yang Hancur


Sabtu, 11 Oktober 2025 / 15:43 WIB
Gencatan Senjata Israel–Hamas Dimulai, Ribuan Pengungsi Pulang ke Gaza yang Hancur
ILUSTRASI. Ribuan warga Palestina yang mengungsi selama 2 tahun terakhir mulai berjalan melintasi gurun puing Gaza untuk kembali ke rumah mereka yang hancur. REUTERS/Dawoud Abu Alkas/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ribuan warga Palestina yang mengungsi selama dua tahun terakhir mulai berjalan melintasi gurun puing Gaza untuk kembali ke rumah mereka yang hancur, menyusul dimulainya gencatan senjata dan penarikan pasukan Israel di bawah fase pertama rencana perdamaian 20 poin Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Sepanjang Jumat, arus panjang warga bergerak ke utara di sepanjang jalan pesisir menuju Gaza City, wilayah perkotaan terbesar di Jalur Gaza, yang hanya beberapa hari lalu menjadi sasaran serangan besar-besaran Israel.

“Puji Tuhan, rumah saya masih berdiri,” kata Ismail Zayda (40) di Distrik Sheikh Radwan, Gaza City. “Namun seluruh kawasan hancur; rumah tetangga saya rata dengan tanah. Banyak distrik lenyap.”

Di wilayah selatan, para pengungsi melintasi Khan Younis, kota terbesar kedua di Gaza yang telah rata dengan tanah akibat operasi militer Israel awal tahun ini. Banyak warga berjalan dalam diam, sebagian membawa barang-barang seadanya.

Baca Juga: Ada Prospek Gencatan Senjata di Gaza, Harga Komoditas Energi Kompak Melemah

Seorang pria paruh baya, Ahmed al-Brim, tampak mendorong sepeda yang diikatkan potongan kayu. “Kami pergi ke daerah kami, dan semuanya telah dimusnahkan,” ujarnya. “Kami tak bisa menyelamatkan apa pun — tidak ada pakaian, tidak ada perabot, bahkan pakaian musim dingin pun tidak tersisa.”

Menurut otoritas kesehatan Palestina, tim medis berhasil mengevakuasi 100 jenazah dari berbagai wilayah Gaza setelah tentara Israel mundur.

Gencatan Senjata dan Harapan Perdamaian

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas ini merupakan langkah terbesar menuju akhir konflik dua tahun yang telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina.

Presiden Trump menyatakan keyakinannya bahwa gencatan senjata akan bertahan. “Mereka semua lelah berperang,” ujarnya di Gedung Putih. Ia menambahkan bahwa terdapat “konsensus” mengenai langkah-langkah berikutnya, meski masih ada beberapa detail yang perlu disepakati.

Fase pertama rencana Trump memberikan waktu 24 jam bagi pasukan Israel untuk mundur dari wilayah perkotaan, meskipun mereka masih akan menguasai lebih dari separuh Jalur Gaza.

Israel mengonfirmasi bahwa kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 12.00 waktu setempat (09.00 GMT).

Netanyahu: “Hamas Harus Dilucuti, Cara Mudah atau Cara Sulit”

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Gaza sampai Hamas benar-benar dilucuti senjatanya.

“Jika ini dapat dicapai dengan cara mudah, bagus. Jika tidak, maka akan dilakukan dengan cara sulit,” tegas Netanyahu.

Sementara itu, Hamas menolak setiap bentuk “pengawasan asing” dalam pemerintahan pascaperang Gaza, menegaskan bahwa pengelolaan wilayah tersebut adalah urusan internal Palestina.

Baca Juga: Harga Minyak Turun, Premi Risiko Memudar Pasca Kesepakatan Gaza

Rencana Trump mencakup pembentukan lembaga internasional bernama “Board of Peace” yang akan mengelola Gaza pascaperang, dengan Trump sebagai ketuanya dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sebagai salah satu anggota utamanya.

Trump Akan Kunjungi Israel dan Mesir

Pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa Presiden Trump akan berpidato di Knesset (parlemen Israel) pada Senin mendatang — menjadikannya presiden AS pertama yang berbicara di sana sejak George W. Bush pada 2008.

Trump juga dijadwalkan mengunjungi Mesir, di mana ia berencana menggelar KTT Internasional tentang Gaza dengan partisipasi sejumlah pemimpin dunia.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas diberikan waktu 72 jam untuk membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 250 tahanan Palestina dengan hukuman panjang dan 1.700 tahanan yang ditangkap selama perang.

Mulai pekan depan, ratusan truk yang membawa makanan dan bantuan medis akan memasuki Gaza setiap hari.

Juru bicara militer Israel, Brigjen Effie Defrin, mengimbau warga Gaza untuk tidak memasuki wilayah yang masih berada di bawah kendali militer Israel. “Patuhi kesepakatan ini dan pastikan keselamatan Anda,” ujarnya.

Pemimpin Hamas: “Kami Dapat Jaminan Perang Telah Usai”

Pemimpin Hamas di pengasingan, Khalil Al-Hayya, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima jaminan dari Amerika Serikat dan mediator internasional bahwa perang benar-benar telah berakhir.

Baca Juga: Misi Baru AS di Timur Tengah: 200 Tentara Dikirim ke Israel, Fokus Stabilisasi Gaza

Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang ini, menewaskan 1.200 warga Israel dan menyebabkan 251 orang disandera. Dari jumlah tersebut, 20 masih diyakini hidup, 26 tewas, dan dua lainnya belum diketahui nasibnya.

Meski gencatan senjata ini menandai kemajuan paling signifikan sejak perang dimulai, banyak tantangan yang masih menanti. Beberapa elemen penting dalam rencana 20 poin Trump belum disepakati, termasuk mekanisme pemerintahan Gaza pascaperang dan status akhir Hamas.

Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas menyatakan akan menempatkan pasukan keamanan di area yang telah ditinggalkan tentara Israel. Namun, belum jelas apakah para militan bersenjata akan kembali ke jalanan — sebuah langkah yang dapat dianggap provokatif oleh Israel.

Selanjutnya: Pertamina Bekukan Penyaluran Pertalite di SPBU Jayapura Selama 30 Hari

Menarik Dibaca: Lapar Tengah Malam? Ada Promo HokBen Special Deals 24 Jam Makan Berdua Hemat




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×