Sumber: BBC | Editor: Dessy Rosalina
CALIFORNIA. Kas jumbo dan penurunan pendapatan bisnis organik memaksa Yahoo Inc getol akuisisi. Terbaru, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini mengakuisisi BrightRoll. Ini adalah perusahaan layanan iklan digital video. Yahoo mengambil alih BrightRoll senilai US$ 640 juta. Aksi ini tak lepas dari ambisi Yahoo menggenjot pendapatan lewat kanal iklan video.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Yahoo, Marissa Mayer, Yahoo ingin menjadi kanal iklan video terbesar di AS karena besarnya potensi pertumbuhan bisnis ini. "BrightRoll cocok dengan bisnis Yahoo," ujar Mayer seperti dikutip BBC, Rabu (12/11). Saat ini, BrightRoll melayani klien perusahaan global dengan pendapatan sekitar US$ 100 juta pada tahun ini. Keahlian BrightRoll akan menolong Yahoo yang tengah menghadapi penurunan pendapatan dari iklan display.
Pangsa pasar Yahoo dari iklan terdesak oleh rival abadi, Google dan Facebook. Sebagai gambaran, pendapatan Yahoo dari iklan turun 5% per September 2014, dibandingkan periode sama pada tahun 2013. Sementara, Google sukses membukukan kenaikan pendapatan iklan hingga 17% per September tahun ini.
Akuisisi BrightRoll merupakan aksi anorganik pertama Yahoo setelah mendapatkan likuiditas melimpah dari penjualan kepemilikan saham di Alibaba Group Holdings. Pada perhelatan IPO Alibaba, Yahoo menjual sebagian saham ke publik dan mendapatkan dana segar US$ 9,4 miliar pada September 2014 lalu.
Bulan lalu, berhembus kabar bahwa Yahoo bakal mengakuisisi aplikasi mobile messaging populer, Snapchat. Akhir Oktober lalu, Yahoo merilis pernyataan bakal mengucurkan dana US$ 5,8 miliar untuk sederet akuisisi. Pada Oktober 2014, Yahoo memimpin sindikasi investor untuk menyuntikkan dana segar bagi Snapchat. Investasi baru ini menjadikan valuasi Snapchat US$ 10 miliar.
Menatap masa depan, Yahoo getol mengakuisisi perusahaan berbasis pesan instan. Terakhir, Yahoo membeli aplikasi pesan mobile MessageMe sebesar US$ 12 juta pada Oktober 2014. Tahun lalu, Facebook mencoba mengakuisisi Snapchat senilai US$ 3 miliar. Tapi, ditolak. Sejak menjadi CEO pada Juli 2012, Mayer telah mengakuisisi lebih dari 20 perusahaan.