kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Global Times: China larang pemegang paspor diplomatik AS masuk wilayah Xinjiang


Selasa, 03 Desember 2019 / 09:09 WIB
Global Times: China larang pemegang paspor diplomatik AS masuk wilayah Xinjiang
ILUSTRASI. Seorang pendemo menggunakan topeng saat demo atas kebijakan China atas Muslim Uighur di depan Konsulat China di Istanbul, Turki, 1 Oktober 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mungkin melarang semua pemegang paspor diplomatik Amerika Serikat (AS) memasuki wilayah otonomi Xinjiang di Barat Tiongkok. Pemimpin Redaksi Global Times Hu Xijin mengatakannya pada Selasa (3/12).

Dalam kicauan di akun Twitternya, Hu menyebutkan, China juga mempertimbangkan pembatasan visa terhadap pejabat dan anggota Parlemen AS dengan "kinerja najis" atas masalah Xinjiang, sebagai pembalasan terhadap undang-undang yang sedang Kongres AS siapkan. 

Tapi, Hu tidak mengungkapkan, bagaimana dia mendapatkan informasi tersebut.

Baca Juga: Duh, dokumen Pemerintah China yang bocor mengungkap detail kekerasan atas Uighur

Pakar dan aktivis AS mengatakan, setidaknya ada satu juta warga Uighur dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya ditahan di kamp-kamp di wilayah Xinjiang yang terpencil. Pejabat tinggi AS termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah mengkritik China secara terbuka tentang situasi di Xinjiang.

China membantah ada penganiayaan di kamp-kamp tersebut, yang menurut Beijing, mereka memberikan pelatihan kejuruan untuk membantu menghilangkan ekstremisme agama dan mengajarkan keterampilan baru kepada orang-orang di wilayah Xinjiang. 

Selain itu, China berulang kali menuntut agar AS dan negara-negara asing lainnya yang kritis terhadap kebijakan di Xinjiang untuk mengakhiri campur tangan mereka dalam urusan dalam negeri Tiongkok.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×