kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Global Times: China ngotot AS tarik pemberlakukan tarif di kesepakatan fase satu


Senin, 02 Desember 2019 / 04:37 WIB
Global Times: China ngotot AS tarik pemberlakukan tarif di kesepakatan fase satu
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump berfoto bersama Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harian China Global Times pada Minggu (1/12) menulis, prioritas utama Beijing dalam setiap kesepakatan perdagangan fase satu dengan Amerika Serikat adalah penghapusan tarif barang-barang China yang berlaku saat ini.

Laporan ini muncul di tengah ketidakpastian apakah kedua pihak dapat mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung selama 17 bulan dan telah menekan pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga: Trump dukung aksi demonstrasi Hong Kong, bursa China terkulai

"Sumber dengan pengetahuan langsung tentang pembicaraan perdagangan mengatakan kepada Global Times pada hari Sabtu bahwa AS harus menghapus tarif yang ada, bukan tarif yang direncanakan, sebagai bagian dari kesepakatan," menurut laporan itu seperti yang dilansir Reuters.

Global Times, yang diterbitkan oleh surat kabar People's Daily milik Partai Komunis China yang berkuasa, juga mengutip sumber lain yang tidak mau disebutkan namanya. Sang sumber membisikkan, para pejabat AS telah menolak permintaan itu karena tarif adalah satu-satunya senjata mereka dalam perang dagang dan menyerahkan senjata berarti "menyerah".

Baca Juga: Harga emas terus menanjak mengikuti ketidakjelasan hubungan AS-China

Pejabat di kantor Perwakilan Dagang AS dan Departemen Keuangan AS tidak membalas permintaan komentar oleh Reuters.

Amerika Serikat saat ini tengah bersiap untuk mengenakan tarif tambahan 15% pada produk China senilai US$ 156 miliar pada 15 Desember mendatang. Diharapkan secara luas bahwa tarif itu akan dihindari jika kesepakatan tercapai. Akan tetapi, China menekankan untuk menarik tarif yang diberlakukan sebelumnya.

Pada Selasa, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington berada dalam "pergolakan akhir" dari sebuah kesepakatan yang bertujuan meredakan perang dagang dengan China. Hal ini diungkapkan selang beberapa hari setelah Presiden China Xi Jinping menyatakan keinginannya untuk mencapai perjanjian perdagangan. Negosiator perdagangan utama kedua negara juga berbicara lagi dan setuju untuk terus bekerja pada masalah yang tersisa.

Baca Juga: Ekonom: Hong Kong merupakan ancaman geopolitik terbesar atas market global

Akan tetapi, pakar perdagangan dan orang-orang yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan kepada Reuters bulan lalu, bahwa penandatanganan perjanjian fase satu mungkin tidak akan terjadi sampai tahun yang baru karena China mendesak dilakukannya pengembalian tarif yang lebih luas. Kesepakatan fase satu ini awalnya diharapkan akan selesai pada akhir November.

Ketua Komite Keuangan Senat AS Chuck Grassley mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa Beijing mengundang Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin untuk melakukan pembicaraan langsung di Beijing.

Grassley mengatakan Lighthizer dan Mnuchin bersedia pergi jika mereka melihat "peluang nyata untuk mendapatkan kesepakatan akhir."




TERBARU

[X]
×