kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Global Times: China ngotot AS tarik pemberlakukan tarif di kesepakatan fase satu


Senin, 02 Desember 2019 / 04:37 WIB
Global Times: China ngotot AS tarik pemberlakukan tarif di kesepakatan fase satu
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump berfoto bersama Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pada Selasa, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington berada dalam "pergolakan akhir" dari sebuah kesepakatan yang bertujuan meredakan perang dagang dengan China. Hal ini diungkapkan selang beberapa hari setelah Presiden China Xi Jinping menyatakan keinginannya untuk mencapai perjanjian perdagangan. Negosiator perdagangan utama kedua negara juga berbicara lagi dan setuju untuk terus bekerja pada masalah yang tersisa.

Baca Juga: Ekonom: Hong Kong merupakan ancaman geopolitik terbesar atas market global

Akan tetapi, pakar perdagangan dan orang-orang yang dekat dengan Gedung Putih mengatakan kepada Reuters bulan lalu, bahwa penandatanganan perjanjian fase satu mungkin tidak akan terjadi sampai tahun yang baru karena China mendesak dilakukannya pengembalian tarif yang lebih luas. Kesepakatan fase satu ini awalnya diharapkan akan selesai pada akhir November.

Ketua Komite Keuangan Senat AS Chuck Grassley mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa Beijing mengundang Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin untuk melakukan pembicaraan langsung di Beijing.

Grassley mengatakan Lighthizer dan Mnuchin bersedia pergi jika mereka melihat "peluang nyata untuk mendapatkan kesepakatan akhir."




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×